Abstrak


Sayap anjing karya triyanto Triwikromo: analisis semiotika barthesian


Oleh :
Muhammad Wahyudianto - C0202046 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini, adalah (a) bagaimana identifikasi kode-kode pada leksia-leksia cerpen Sayap Anjing karya Triyanto Triwikromo berdasarkan lima kode semiotik Barthes? (b) bagaimana pengkajian cerpen Sayap Anjing karya Triyanto Triwikromo berdasarkan hasil identifikasi kode-kode semiotik Barthes? Tujuan penulisan ini adalah (a) menemukan dan mendeskripsikan kode-kode semiotik Barthes yang terdapat pada leksia-leksia cerpen Sayap Anjing karya Triyanto Triwikromo. (b) menemukan dan mengkaji makna yang terkandung dalam cerpen Sayap Anjing karya Triyanto Triwikromo. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah (a) jenis penelitian menggunakan metode kualitatif. (b) bentuk penelitian cerpen Sayap Anjing terarah pada penelitian kualitatif bersifat deskriptif. (c) sumber data penelitian ini adalah cerpen Sayap Anjing karya Triyanto Triwikromo, diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada tahun 2003. Cerpen Sayap Anjing terdiri dari 144 halaman. Data berupa kata, kalimat berbentuk ungkapan, dan dialog antara tokoh yang berkaitan dengan tujuan penelitian. (d) teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka. (e) teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan analisis meliputi: pertama, banyak makna yang dapat dihasilkan dari teks yang tertulis walaupun dalam cerita yang pendek. Adanya kepadatan makna yang mampu tersirat di dalam cerita pendek melalui tokoh cerita maupun latar yang menghiasi jalan ceritanya merupakan tanda dari watak atau keadaan tertentu yang masing-masing sarat akan makna; Ke dua, Sayap Anjing merupakan karya sastra yang bersifat writerly. Setelah membaca Sayap Anjing, para pembaca dapat menghasilkan makna tersendiri. Tidak tertutup kemungkinan bahwa makna yang dihasilkan antara seorang pembaca dengan pembaca lain akan berbeda, tetapi sifat writerly inilah yang merupakan keutamaan sebuah teks. Teks Sayap Anjing tidak semata-mata hanya dibaca begitu saja, tetapi dapat dihasilkan makna oleh para pembaca apabila dikaji lebih lanjut. Makna yang didapatkan oleh para pembaca setelah menjalani proses membaca teks inilah yang menjadikan Sayap Anjing menjadi teks yang writerly.