Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh fenomena fluktuaktifnya jumlah penerima bantuan sosial
Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dari tahun ke
tahun dengan tidak menunjukkan tren penurunan secara konsisten meskipun angka
kemiskinan di Kabupaten Sragen telah mengalami penurunan. Kondisi tersebut
menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas PKH dalam mencapai tujuan utamanya,
yaitu mengurangi angka kemiskinan secara berkelanjutan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji efektivitas Program Keluarga Harapan dalam mengurangi
kemiskinan di Kecamatan Kalijambe. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan PKH di Kecamatan Kalijambe telah
mengalami perkembangan dalam mekanisme penyaluran bantuan berupa peralihan
metode penyaluran dari tunai via kantor pos ke sistem nontunai atau perbankan
via ATM dan adanya kebijakan program yaitu perluasan sasaran penerima dari
masyarakat miskin menjadi masyarakat yang rentan miskin. Program PKH dinilai
tidak efektif dalam mengurangi kemiskinan masyarakat Kecamatan Kalijambe karena
salah satu indikator untuk mengukur efektivitas program tidak terpenuhi. Efektivitas
PKH di Kecamatan Kalijambe diukur menggunakan empat indikator dari teori Budiani
(2007), yaitu ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program,
dan pemantauan program. Tujuan Program PKH untuk memutus kemiskinan jangka
panjang dinilai belum berhasil karena jumlah penerima tidak kunjung menurun
setiap tahun dan justru mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir dengan
presentase 3,06%, padahal secara umum angka kemiskinan mengalami penurunan. Penelitian
ini diharapkan dapat berkontribusi dalam penyusunan kebijakan pengentasan
kemiskinan yang lebih tepat sasaran serta menjadi referensi yang evaluatif bagi
optimalisasi Program PKH di masa yang akan datang.