Abstrak


Formulasi Insektisida Nabati dari Ekstrak Tembakau, Serai, dan Bawang Putih


Oleh :
Winda Kumala Devi - I8315061 - Fak. Teknik

Banyak insektisida sintetik yang beredar di pasaran telah digunakan untuk

membunuh larva atau nyamuk dewasa, namun senyawa kimia didalamnya dapat

menimbulkan resistensi nyamuk terhadap insektsida sintetik akibat penggunaan

yang salah serta menimbulkan residu karena insektisida kimia bersifat

undegradable. Sudah saatnya bagi masyarakat untuk beralih ke insektisida nabati

karena lebih aman digunakan dalam jangka panjang sebab tanpa ada efek negatif

dan yang paling penting insektisida nabati bersifat degradable. Negara Indonesia

merupakan negara tropis yang memiliki berbagai jenis tumbuhan yang belum

banyak dimanfaatkan, seperti tanaman tembakau, serai, serta bawang putih yang

dapat digunakan sebagai bahan insektisida nabati ataupun sebagai penolak

nyamuk. Kandungan alkaloid nikotin yang terdapat di daun tembakau dapat

digunakan sebagai insektisida. Minyak serai wangi atau minyak sitronela dapat

digunakan sebagai pengusir serangga, termasuk nyamuk. Aroma allisin yang

tajam (aroma khas bawang putih) tidak disukai serangga (bersifat repellant),

karena akan mengacaukan sistem komunikasi serangga. Tujuan pembuatan tugas

akhir ini yaitu memperoleh formulasi insektisida nabati yang efektif untuk

mengusir nyamuk Cullex sp dari kombinasi ekstrak tembakau, bawang putih, dan

serai dengan menggunakan metode elektrik cair.

Proses pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara mencampur tembakau,

serai, dan bawang putih ke dalam 150 gram aquades. Kemudian ekstraksi dengan

cara dipanaskan dengan suhu 45-50

C selama 20 menit disertai pengadukan. Hasil

ekstrak kemudian ditambahkan propylene glycole 4% sebagai pengawet dan

diaduk selama 5 menit. Ekstrak dibuat dengan berbagai konsentrasi. Ekstrak yang

telah didapatkan selanjutnya akan diuji efektivitasnya terdapat nyamuk Cullex sp

dengan menggunakan metode glass chamber serta diuji kandungan fitokimianya

yaitu uji flavonoid dan uji nikotin. 

o

 

 

 Hasil formulasi insektisida nabati yang memiliki efektivitas tertinggi

adalah F1 dengan komposisi 4,5 gram tembakau, 75 gram serai, dan 1,5 gram

bawang putih yang memiliki persentase kematian nyamuk  Cullex sp tertinggi

sebesar 45%. Hasil analisa uji nikotin menunjukkan bahwa insektisida nabati ini

aman digunakan karena memiliki kadar nikotin sangat sedikit yaitu kurang dari

0,12%. 

 Biaya yang dikeluarkan untuk modal pendirian usaha sebesar                    

Rp 11.751.000 dan biaya produksi sebesar Rp 127.681,18 dengan rincian direct

manufacturing cost sebesar Rp 124.611,74 dan fixed manufacturing cost sebesar

Rp 3.069,44. Keuntungan sebelum pajak yang didapat sebesar Rp

1.446.376,31/bulan dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 1.301.738,68/bulan.