Penelitian ini membahas pengembangan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal di Desa Wisata Gamelan Wirun, Kabupaten Sukoharjo, yang dikenal sebagai sentra pembuatan gamelan tradisional dengan nilai historis dan kultural tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi budaya dan kearifan lokal desa, merumuskan strategi pengembangan pariwisata yang efektif, serta menganalisis tantangan implementasi. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan, meliputi observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan perajin gamelan, warga, dan perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukoharjo, serta dokumentasi lapangan. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens, yang menyoroti interaksi dinamis antara agen (masyarakat/perajin) dan struktur (budaya/kebijakan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Gamelan Wirun memiliki potensi besar berupa warisan budaya, tradisi pembuatan gamelan, atraksi kesenian lokal, dan solidaritas komunitas. Strategi pengembangan yang diusulkan mencakup pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan, promosi digital terintegrasi, peningkatan infrastruktur wisata, dan kolaborasi lintas sektor, termasuk sektor swasta dan lembaga pendidikan. Tantangan utama meliputi minimnya regenerasi perajin muda, keterbatasan promosi, serta tekanan modernisasi. Oleh karena itu, sinergi antar-pemangku kepentingan dan dukungan kebijakan pro-budaya sangat dibutuhkan agar desa ini berkembang sebagai destinasi wisata budaya yang berkelanjutan, berdaya saing, dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan lokal
