Abstrak


KARAKTERISASI KUALITAS BRIKET BIOMASSA CAMPURAN TEMPURUNG KELAPA DENGAN BUAH KETAPANG TERHADAP NILAI KALOR DAN LAJU PEMBAKARAN


Oleh :
Muhammad Dafa Kurniawan - K2521058 - Fak. KIP

Muhammad Dafa Kurniawan. K2521058. Pembimbing: Dr. Eng. Nyeyep Sriwardani, S.T., M.T. Karakterisasi Kualitas Briket Biomassa Campuran Tempurung Kelapa Dengan Buah Ketapang Terhadap Nilai Kalor dan Laju Pembakaran. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Juli 2025. 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi briket biomassa dengan campuran bahan baku serbuk tempurung kelapa dan serbuk buah ketapang dengan perbandingan komposisi pada 3 sampel yang dibuat, dengan indikator yang diteliti yaitu nilai kalor dan laju pembakaran yang dihasilkan briket biomassa.

Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan menggunakan pendekatan komparatif dengan model Eksperimental. Pada Penelitian ini menggunakan 3 perbandingan penggunaan serbuk arang buah ketapang dan serbuk arang tempurung kelapa sebanyak 60/40, 50/50 dan 40/60. Dalam pembuatan briket biomassa menggunakan densitas dan penggunaan perekat tepung tapioka yang sama pada setiap sampelnya, dengan densitas sebesar 0,01083 gram/cm³ dan penggunaan tepung tapioka sebanyak 7?ri massa total briket yang dibuat yaitu seberat 150 gram. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran densitas sesuai dengan standart ASTM D2395-17 dengan dimensi tinggi 3,94 cm dan diameter 3,9 cm.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan komposisi serbuk arang buah ketapang dengan tempurung kelapa sebanyak 40/60 menghasilkan nilai kalor dan laju pembakaran yang lebih maksimal, dengan nilai kalor sebesar 6085,38 cal/gr dan laju pembakarannya sebesar 0,20396 gram/menit. Briket biomassa dengan komposisi limbah tempurung kelapa dan limbah buah ketapang dianggap sebagai produk yang menjanjikan dalam industri ekspor dan industri makanan. Peneitian ini sangat relevan bagi sektor industri ekpor, khususnya untuk negara dengan 4 musim. Dimana, briket biomassa digunakan untuk menghangatkan ruangan ketika musim dingin/salju. Penelitian ini juga relevan bagi sektor industri makanan, khususnya untuk restoran yang menyajikan makanan dengan proses pembuatannya dibakar, seperti sate-satean dan barbeque.