Tanah
Alfisol memiliki potensi mengalami kembang kerut akibat kandungan mineral liat
seperti kaolinit dan smektit, terutama pada kondisi basah dan kering yang
berubah secara musiman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat
kembang kerut tanah berdasarkan Indeks Kembang Kerut Permukaan (IKKP) dan nilai
Coefficient of Linear Extensibility (COLE) pada berbagai penggunaan
lahan, lapisan tanah, serta ketebalan tanah. Penelitian dilakukan di Kabupaten
Karanganyar menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan survei
dan analisis laboratorium. Sampel diambil secara purposive dari lahan sawah, hutan,
dan tegalan, dengan dua lapisan (top soil dan argillik) dan tiga variasi
ketebalan (1 cm, 2 cm, 5 cm). Analisis data menggunaakan ANOVA dan Regresi
Linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
lahan, lapisan, dan ketebalan tanah berpengaruh signifikan terhadap IKKP,
dengan nilai tertinggi pada sawah argillik ketebalan 1 dan terendah pada
tegalan top soil ketebalan 5 cm. Lapisan argillik memiliki nilai kembang kerut
yang lebih tinggi dibandingkan top soil. Ketebalan tanah 1 cm argillik menunjukkan
nilai IKKP tertinggi, sementara ketebalan 5 cm terendah top soil. Penggunaan
lahan dan lapisan juga berpengaruh terhadap nilai COLE, dengan nilai tertinggi
pada hutan argillik dan terendah pada tegalan top soil. Hubungan antara IKKP
ketebalan 2 cm dengan nilai COLE adalah yang terkuat, menunjukkan bahwa
terdapat titik optimal ketebalan dalam memengaruhi nilai COLE.