Material konstruksi pada bangunan atau gedung banyak menggunakan
baja, beton, dan kayu. Material kayu sebagai bahan bangunan sangat diminati di
Indonesia karena kayu adalah material dengan sumber daya alami yang dapat
diperbarui dan ramah lingkungan. Namun perlu diketahui tidak semua jenis kayu
dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi. Salah satu upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan kualitas produk kayu adalah rekayasa kayu yaitu Cross
Laminated Timber (CLT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan
dan MOE. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
eksperimental. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel
jenuh. Data diperoleh dari penelitian, pengamatan di laboratorium, serta studi
literatur. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dan MOE . Berdasarkan hasil penelitian
diketahui, CLT dengan variasi ketebalan 51 mm dan 59 mm memiliki nilai kuat
tekan yaitu 30,623 MPa dan 31,143 MPa lebih rendah dibandingkan dengan CLT
ketebalan 67 mm yaitu 39,323 MPa. Pada pengujian MOE ketebalan 67 mm
memiliki nilai tertinggi yaitu 4116,113 MPa dibanding variasi 51 mm dan 59 mm
dengan nilai 3922,608 MPa dan 3942,115 MPa.