Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa ditinjau dari indikator 1. Adversity Quotient (AQ), 2. Self Efficacy (SE), dan 3. Adversity Quotient (AQ) dan Self Efficacy (SE) pada siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 5 Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1, 3, dan 5 SMAN 5 Surakarta Tahun Ajaran 2022/2023 yang dipilih berdasarkan hasil kuesioner AQ dan SE dan diklasifikasikan ke dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi angket, tes, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data diperoleh melalui triangulasi teknik. Analisis data dilakukan menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMAN 5 Surakarta dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif tinggi memiliki semua indikator AQ, yaitu Control, Origin & Ownership, Reach, dan Endurance. Siswa dengan kemampuan sedang dan rendah menunjukkan kekurangan pada indikator Reach dan Endurance, bahkan hanya memiliki aspek Control pada tingkat rendah. Pada SE, siswa dengan kemampuan tinggi menunjukkan seluruh indikator, yaitu Level, Strength, dan Generality. Siswa dengan kemampuan sedang hanya memiliki Level dan Strength, bahkan ada yang hanya Level, sedangkan siswa dengan kemampuan rendah hanya memiliki Level. Temuan ini menunjukkan adanya keterkaitan positif antara kelengkapan dan kekuatan indikator AQ dan SE dengan tingkat kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, yang menegaskan pentingnya pengembangan AQ dan SE untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa SMAN 5 Surakarta