Abstrak


EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI BUMI DAN ANTARIKSA PADA PEMBELAJARAN PIPAS KELAS X SMK


Oleh :
Nandita Datta Pradipta - K2321050 - Fak. KIP

Salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pengajaran adalah keterampilan berpikir. Berpikir kritis adalah tindakan mental yang dilakukan dengan metode ilmiah. Berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk kehidupan dan berfungsi efektif dalam setiap aspek kehidupan. Dalam pendidikan, kemampuan berpikir kritis diperlukan diberbagai bidang, salah satunya Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, salah satunya materi lapisan Bumi dan lapisan Atmosfer Bumi. Namun, kemampuan berpikir kritis peserta didik di Indonesia rendah, dibuktikan dengan survei TIMSS peserta didik Indonesia berada diperingkat bawah. Guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis diperlukan pendekatan yang tepat dan media penelitian yang inovatif. Tahapan dalam pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, dan mengkomunikasikan. Media pembelajaran augmented reality adalah teknologi yang dapat memvisualisasikan benda dalam bentuk tiga dimensi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik yang melakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbantu Augmented Reality dengan peserta didik yang melakukan pembelajaran dengan media pembelajaran dua dimensi mengenai kemampuan berpikir kritis pada materi Bumi dan Antariksa dan (2) mengetahui efektivitas media pembelajaran berbantu Augmented Reality terhadap kemampuan berpikir kritis materi Bumi dan Antariksa pada pembelajaran PIPAS peserta didik kelas X SMK. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-post test experimental and control group design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X Teknik Otomotif SMK Negeri Nusawungu tahun ajaran 2024/2025. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan cluster random sampling dan sampel yang terpilih yaitu kelas X TO 6 sebagai kelas eksperimen dan X TO 7 sebagai kelas kontrol dengan masing masing kelas berjumlah 33 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan tes. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji t dan N-Gain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signigifikan antara pembelajaran dengan media pembelajaran berbantu augmented reality pada kelompok eksperimen dengan peserta didik yang melakukan pembelajaran dengan media pembelajaran dua dimensi hingga skor 8, 36 dan 9,21 serta (2) media pembelajaran berbantu augmented reality lebih efektif dari pada media pembelajaran dua dimensi hingga 77,25?m 88,49%.