Abstrak


Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai hitam (Glycine soya (L.) Sieb & Succ.)


Oleh :
Ruri Widodo - H0105081 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Di Indonesia kedelai merupakan salah satu produk yang pasokannya semakin cenderung tidak dapat dipenuhi dari hasil produksi dalam negeri sendiri. Salah satu usaha dalam meningkatkan hasil kedelai hitam yaitu dengan penggunaan jarak tanam yang sesuai dan penggunaan pupuk organik cair. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perlakuan jarak tanam, konsentrasi pupuk organik cair, serta kombinasi terbaik antara konsentrasi pupuk organik cair dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai hitam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 sampai Januari 2010 di lahan kering kecamatan Jumantono, kabupaten Karanganyar, yang terletak pada 7º30` LS dan 110º50` BT dengan jenis tanah latosol serta ketinggian tempat 180 m dpl. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) disusun secara faktorial terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama jarak tanam (terdiri atas tiga taraf yaitu 60 x 10 cm, 40 x 15 cm, dan 30 x 20 cm) dan konsentrasi pupuk organik cair (terdiri atas tiga taraf yaitu 0%, 0,1%, 0,2%, dan 0,3%). Data faktor-faktor penelitian dianalisis dengan uji F pada taraf 1 % dan 5 %. Apabila uji F menunjukkan hasil beda nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) dengan taraf 5 %. Setelah dilakukan uji F pada taraf 1% dan 5% diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Jarak tanam tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai hitam. Jarak tanam 60 cm x 10 cm berproduksi biji sebanyak 1,64 g/tanaman (0,23 ton/ha), 40 cm x 15 cm berproduksi sebanyak 1,69 g/tanaman (0,24 ton/ha), dan 30 cm x 20 cm berproduksi sebanyak 1,85 g/tanaman (0,26 ton/ha). 2. Pupuk organik cair tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai hitam. Konsentrasi pupuk organik cair 0% berproduksi sebanyak 1,04 g/tanaman (0,15 ton/ha), 0,1% berproduksi sebanyak 1,84 g/tanaman (0,26 ton/ha), 0,2% berproduksi sebanyak 2,38 g/tanaman (0,34 ton/ha) dan 0,3% berproduksi sebanyak 1,66 g/tanaman (0,24 ton/ha). 3. Kombinasi terbaik untuk variabel pengamatan yaitu antara konsentrasi pupuk organik cair 0,1% dan jarak tanam 30 x 20 cm karena memberikan hasil terbaik dengan produksi sebanyak 2,62 g/tanaman (0,37 ton/ha). Kata kunci: jarak tanam, pupuk organik cair, kedelai hitam, Glycine soya (L.) Sieb & Succ. ABSTRACT In Indonesia, soybean is one of decreasing supply commodity. Some efforts in increasing black soybean production are by cropping in proper space and utilizing liquid organic fertilizer. This research aimed to know the effect of crop spacing treatment, different concentration of liquid organic fertilizer and interaction of both treatments on the growth and yield of black soybean. Research was conducted from October 2009 to January 2010 in Rigid Research Center, Jumantono, Karanganyar, laid on 7º30` SL and 110º50` EL with kind soil latosol and latitude 180 meters above sea level. Design used in this research was Randomized Completely Block Design (RCBD) consist of two factors with three repetitions. The first factor was crop spaces (in three levels were 60 cm x 10 cm, 40 cm x 15 cm, and 30 cm x 20 cm) and concentration of liquid organic fertilizer (consist of three levels were 0%; 0,1%; 0,2% and 0,3%). Factors were analyzed with F test at 1% and 5% of confidence. Significant different then analyzed with Duncan Multiple Ranged Test (DMRT) at 5% of confidence. F test result of data obtained from the research were: 1. Crop space served insignificant different on the growth and yield of black soybean. Crop space of 60 cm x 10 cm produced seed 1.6 g/plant (0.23 tons/ha), 40 cm x 15 cm produced 1.69 g/plant (0.24 tons/ha), and 30 cm x 20 cm produced 1.85 g/plant (0.26 tons/ha). 2. Liquid organic fertilizer did not served insignificant different on the growth and yield of black soybean. Concentration of liquid organic fertilizer 0% produced 1.04 g/plant (0.15 tons/ha), 0.1% produced 1.84 g/plant (0.26 tons/ha), 0.2% produced 2.38 g/plant (0,34 tons/ha) and 0.3% produced 1.66 g/plant (0.24 tons/ha). 3. The best combination for all variable observed was concentration of liquid organic fertilizer at 0.1% and crop space 30 cm x 20 cm that served the highest production at 2.62 g/plant (0.37 tons/ha). Keywords: crop space, liquid organic fertilizer, black soybean, Glycine soya (L.) Sieb & Succ.