Penelitian ini berfokus pada optimalisasi pengendalian persediaan bahan baku, khususnya dalam menghadapi fenomena "curve break" yang disebabkan oleh adanya bahan baku tidak sempurna. Metode Economic Order Quantity (EOQ) dimodifikasi untuk mengintegrasikan faktor-faktor seperti kondisi siklus, waktu pemeriksaan bahan baku, dan waktu tunggu (lead time), guna memberikan model persediaan yang lebih realistis dan efektif. Studi kasus dilakukan pada UMKM Brownies Lumer Magelang untuk menganalisis penerapan model ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mempertimbangkan persentase bahan baku tidak sempurna dan berbagai skenario waktu tunggu, penentuan kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) dan titik pemesanan ulang (Reorder Point/ROP) menjadi lebih akurat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meminimalkan pemborosan, menghindari kekurangan stok, dan meningkatkan efisiensi biaya secara keseluruhan dalam manajemen persediaan.