Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang masih menjadi tantangan serius di Indonesia yang berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu upaya penurunan stunting dilakukan melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), yaitu mengintegrasikan intervensi gizi melalui pemberian makanan bergizi seimbang guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dan hambatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) sebagai upaya pencegahan stunting di Kecamatan Jebres. Jenis penelitian ini yaitu empiris dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teori implementasi oleh George C. Edward III, menunjukkan bahwa implementasi belum berhasil berjalan dengan baik. Ditunjukkan pada indikator komunikasi daya sudah berhasil, sedangkan tiga indikator lainnya yaitu sumber daya pada dimensi Sumber Daya Manusia (SDM), disposisi pada dimensi pengangkatan birokrasi, dan struktur birokrasi pada dimensi Standard Operating Procedures (SOPs) dikatakan belum berhasil. Berbagai hambatan ditemukan dalam pelaksanaan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), yaitu kurangnya respons positif dan peran orang tua, terdapat sasaran yang tidak bersedia dikategorikan sebagai berisiko stunting, terdapat sasaran berisiko stunting yang sulit mengalami perkembangan, dan keterbatasan media untuk melakukan dokumentasi selama pelaksanaan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
