Penelitian ini mengkaji adopsi robotika pendidikan melalui platform Mbot dalam mengembangkan berpikir komputasional (CT) siswa sekolah menengah pertama dalam Kurikulum Merdeka. Latar belakang masalah adalah kurangnya keterampilan CT siswa di era digital, di mana metode tradisional kurang efektif, sementara kajian pustaka menyoroti potensi robotika berdasarkan teori konstruktivisme dan experiential learning, dengan bukti empiris yang menunjukkan peningkatan logika dan kreativitas siswa. Tujuan penelitian adalah menganalisis mekanisme CT melalui Mbot, fokus pada dekomposisi, abstraksi, algoritma, modularitas, dan generalisasi, serta identifikasi tantangan implementasi. Metode kualitatif digunakan, melibatkan observasi, wawancara dengan 8 siswa SMP, dan analisis data triangulasi. Hasil menunjukkan Mbot meningkatkan keterlibatan siswa dan kemampuan CT melalui aktivitas perakitan dan pemrograman, dengan keunggulan modularitas Mbot yang terjangkau dibandingkan platform lain seperti Lego Mindstorms. Namun, tantangan seperti keterbatasan fasilitas, pelatihan guru, dan integrasi kurikulum masih menjadi hambatan. Kesimpulan: Mbot efektif sebagai alat pedagogis untuk CT, dengan implikasi rekomendasi pelatihan guru, peningkatan infrastruktur, dan evaluasi jangka panjang untuk optimasi di sekolah Indonesia.