Kegiatan budidaya jamur tiram menggunakan
lima metode pelaksanakan yaitu praktik lapang, observasi lapang, wawancara,
notulensi, dan studi pustaka. Praktik lapang dilakukan mulai dari persiapan
budidaya hingga pemasaran. Observasi lapang dilakukan dengan pengamatan
lingkungan kerja untuk mendapatkan data keberlangsungan tugas akhir. Wawancara
diakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan budidaya yang dilakukan.
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang relevan sebagai
penujang data primer yang diperoleh.
Kegiatan budidaya jamur tiram dilaksanakan
di UMKM Fresh Jamur yang berada di Kabupaten Boyolali dengan jumlah 100 baglog
budidaya. Kegiatan tersebut meliputi persiapan kumbung, penataan baglog,
perawatan, pemanenan, pascapanen, hingga pemasaran. Total hasil produksi pada
budidaya jamur tiram dalam kurun waktu 2 bulan sebesar 26,9 kg dengan harga
jual Rp 17.476,00/kg. Total biaya yang dibutuhkan pada budidaya jamur tiram
yaitu Rp 376.100,00 dengan total penerimaan sebesar Rp. 470.104,00 dan mendapat
keuntungan sebesar Rp. 94.004,00 serta nilai dari analisis R/C ratio sebesar
1,2 dan B/C ratio sebesar 0,2 yang berarti usaha
budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) ini efisien dan menguntungkan
sehingga layak untuk dikembangkan.