;

Abstrak


Komunikasi politik calon legislatif dalam pemilihan umum anggota DPRD kota (studi strategi kampanye calon legislatif partai berideologi nasionalis dan islam periode kampanye bulan maret pada pemilihan umum anggota DPRD kota Blitar tahun 2009)


Oleh :
Paring Gentur Utomo - S220907008 - Sekolah Pascasarjana

RINGKASAN Pemilihan Umum di Tahun 2009 merupakan pemilihan umum untuk kali pertamanya dengan menggunakan mekanisme pencontrengan dan penentuan pemenang pemilu berdasarkan perolehan suara terbanyak. Mekanisme tersebut merupakan sebuah kemajuan didalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Namun demikian salah satu pihak yang harus optimal dalam persiapan menghadapi pemilihan kali ini yaitu peserta pemilihan umum karena mereka harus seoptimal mungkin untuk memperkenalkan diri kepada pemilih apabila ingin memenangkan pemilihan kali ini. Penelitian yang berjudul “Komunikasi Politik Calon Legislatif Dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota (Studi Strategi Kampanye Calon Legislatif Partai Berideologi Nasionalis Dan Islam Periode Kampanye Bulan Maret Pada Pemilihan Umum Anggota Dprd Kota Blitar Tahun 2009), difokuskan untuk mendeskripsikan Strategi kampanye Calon Legislatif dari partai beridiologi nasionalis atau Pancasila (PDI-P) dan agama atau Islam (PKS) di Kota Blitar periode kampanye Bulan Maret pada Pemilihan Umum Tahun 2009 dan dampak Ideologi Nasionalis dan Islam terhadap strategi kampanye calon legislatif dari partai Berideologi Nasionalis dan Islam dalam pemilihan calon legislatif Tahun 2009. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Blitar dengan menggunakan paradigma konstruktivisme serta untuk memahami secara detail dari tujuan penelitian ini, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian (calon legislatif, pengurus partai politik dan tim sukses), dokumen serta arsip. Adapun teknik sampel yang digunakan yaitu snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil temuan di lapangan serta analisa peneliti menyebutkan bahwa Strategi dan tahapan kampanye yang dilakukan oleh calon legislatif dari partai berideologi agama maupun nasionalis pada umumnya sama bentuknya yaitu melalui sales promotion, direct marketing, poster dan kampanye organisasi. Namun dalam penyampaian kampanye tersebut, antara calon legislatif dari partai berideologi nasionalis dan agama memiliki perbedaan (pakaian, bahasa serta susunan acara). Ideologi memberikan warna atau pengaruh yang kuat terhadap bentuk kampanye serta penyampaian kampanye yang dilakukan oleh calon legislatif tersebut. Sehingga meskipun kegiatan yang dilakukan sebagai upaya kampanye itu sama antara peserta pemilu maka dapat dipastikan masyarakat pemilih lebih mudah membedakan kampanye yang dilakukan peserta pemilu dari partai berideologi nasionalis maupun agama. Berdasarkan hasil temuan diatas maka peneliti menyarankan agar tahapan penyusunan strategi kampanye tetap dilaksanakan meskipun pengurus pusat partai politik sudah menentukan strategi kampanye, karena pada prinsipnya strategi kampanye itu menyesuaikan dengan kondisi masyarakat dimana kampanye itu berlangsung. Ideologi partai politik senantiasa dijadikan acuan dalam pelaksanaan kampanye karena dengan semakin banyaknya peserta pemilu maka melalui ideologi akan mempermudah masyarakat membedakan caleg yang satu dengan caleg lainnya. ABSTRAC The election in 2009 was the first election used the “contreng” mechanism and decides the winner of election based on maximum voting. That mechanism would be a progressive step of the democratic life in Indonesia. However, one of the elements that must be optimal to in the preparation to face this present election are the participator of the election because they have to optimally to introduct theirselve to the elector if they want to be the winner of the present election. The research entitling “Komunikasi Politik Calon Legislatif dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota (Studi Strategi Kampanye Calon Legislatif Partai Berideologi Nasionalis dan Islam Periode Kampanye Bulan Maret pada Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota Blitar Tuhun 2009)”, was focused to described the campaign strategies of legislative candidates from nationalist or “pancasilais” party (PDI-P) and Islamic party (PKS) in Blitar with the campaign period on March of the 2009 election and the influence of the nationalist and Islamic ideology to the campaign strategies of legislative candidates from nationalist and Islamic party on the 2009 election of legislative candidates. The researcah was carried out in Blitar city with the constructivism paradigma, and to detailly understand the purpose of this research, then his research was be a descriptive research with cualitative approachment. The data resources that was used in this research (legislative candidates, the politic party managers and success team), documents and files. The sample techniques was used is snowball sampling. The techniques of data collections used methods of interview and observation. Based on the results of the discovery on the square and researcher’s analize mention that the campaign’s strategies and levels were done by the religion either nationalist parties generally were same, namely by sale promotion, direct marketing, posters and organization campaigns. However, in that campaign conveytion, there were some differences in clothes, languages and the jurisdiction structures. Ideology gives a strong colour and influence to the campaign form and the campaign conveytion that were done by the legislative candidates. So that although the activities that were done as the campaign effort were same with the other election partisipator, it could be sure that the people would be easy to distinguish the campaign was done by the election partisipator from nationalist party or religion party. Based on the result of discovery above, researcher gives suggestion in order to the steps of arrangement of campaign strategies were carried out consistently although the center manager of the politic party have determined the campaign strategies because, on the principle, the campaign strategies ajjust to the conditions of the the people where the campaign be held. The ideology of of the politic party always be a threatment in the realization of campaign because by many more election participator then with ideology will makes easy to the people to distinguish one candidates from the other.