;
Latar belakang: Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat. WHO melaporkan 843,6 juta penduduk dunia mengalami PGK di tahun 2021 dan Provinsi Riau menempati urutan keempat kasus PGK terbanyak di Indonesia dengan presentase 0,26%. Sering terjadinya penurunan nafsu makan pada pasien hemodialisis, yang menyebabkan asupan nutrisi kurang dan berisiko pada kesehatan serta mortalitas. Menurut penelitian sebelumnya pasien hemodialisis di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru berstatus gizi kurang, yang berkorelasi dengan kurangnya pengetahuan dan kepatuhan diet. Edukasi gizi dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pasien hemodialisis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi menggunakan pesan broadcast melalui WhatsApp terhadap pengetahuan, kepatuhan diet dan asupan BCAA pasien penyakit ginjal kronis hemodialisis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Research dan Development menggunakan model ADDIE dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode quasi-experiment yang menggunakan desain pretest-posttest with control group. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2025 di ruang Hemodialisis RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sebanyak 40 pasien hemodialisis. Pengukuran data menggunakan instrument kuesioner pengetahuan, kepatuhan dan form SQ-FFQ. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney, Independent Samples T-Test, Wilcoxon, dan Paired Samples T-Test. Hasil: Edukasi gizi menggunakan video animasi melalui broadcast WhatsApp telah divalidasi oleh tim ahli dan dinyatakan sangat layak oleh peserta uji kelompok kecil sebagai media edukasi gizi pada pasien hemodialisis. Hasil uji Mann-Whitney pada variabel tingkat pengetahuan dan kepatuhan adanya pengaruh yang signifikan setelah diberikan edukasi dengan nilai p kedua variabel adalah p < 0,001. Independent Samples T-Test pada variabel asupan BCAA tidak ditemukan pengaruh siginifikan setelah diberikan intervensi dengan nilai p= 0,096. Kesimpulan: Edukasi gizi menggunakan pesan broadcast WhatsApp memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan dan kepatuhan pasien hemodialisis, tetapi tidak berpengaruh terhadap asupan BCAA dibanding yang tidak mendapatkan edukasi.