Abstrak


Hubungan Membaca Komik Jepang (Manga) dan Perilaku Imitasi Remaja


Oleh :
Muslikhah Citra Nurhayati - D1205556 - Fak. ISIP

ABSTRAKSI Media massa sebagai alat komunikasi menyebabkan banyak pengaruh dalam kehidupan manusia, hal ini terbukt i oleh banyaknya penelitian tentang dampak media. Komik Jepang (manga) merupakan media hiburan universal. Dalam perkembangannya, manga di indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam hal mengumpulkan penggemarnya. Kecintaan akan hobi membaca manga memberikan efek atau dampak tertentu pada para penggemarnya. Dampak yang biasa terjadi adalah adanya perilaku imitasi yang terhadap manga yang mereka baca, baik perilaku yang disengaja maupun yang t idak disengaja. Penelitian ini dilakukan pada sebuah komunitas manga yaitu komunitas Pokoke Jepang. Penulis memilih komunitas Pokoke Jepang ini merupakan salah satu komunitas manga yang cukup ternama di kalangan remaja kota Surakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara akt ivitas membaca komik Jepang (manga) terhadap perilaku imitasi remaja di kalangan Komunitas PJ, serta untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dengan perilaku imitasi remaja komunitas PJ. Penelitian ini mengacu pada teori Dennis Mcquil tentang efek media yang secara mikro dapat membentuk perilaku individu. Untuk pernyataan tersebut Dennis kemudian menunjukan model reaksi individu terhadap efek media, yang oleh Dennis kemudian mengacu penjelasanya pada model st imulus-respon (S-R). Metode yang digunakan dalam penelit ian ini menggunakan metode korelasi yaitu metode penelitian yang mencoba meneliti hubungan variabel melalui pengujian hipotesa atau dengan prediksi. Untuk meneliti adanya dampak atau pengaruh membaca manga terhadap perlaku imitasi yang ditunjukkan para pembacanya maka peneliti melakukan observasi dan penyebaran kuasioner pada sebuah komunitas komik Jepang yaitu komunitas Pokoke Jepang di kampung Tumenggungan Surakarta. Data yang diperoleh didapatkan dari observasi yang dilakukan penulis, penyebaran kuasioner kepada para anggota komunitas, serta dilengkapi dengan studi kepustakaan dan interview. Hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut menunjukkan (1) Hubungan antara akt ivitas membaca manga (x) dengan perilaku imitasi remaja (y) dengan menggunakan metode korelasi tata jenjang spearman ( ) diketahui besarnya harga koefisien korelasi hubungan antar kedua variabel adalah 3,225 dengan n = 60. Dalam uji signifikan, untuk mengetahui apakah harga t hitung 3,225 ini adalah signifikan atau t idak, maka dibandingkan dengan tabel t , untuk taraf kesalahan tertentu dengan dk = n – 2 = 60 – 2 = 58. Harga t dilihat pada tabel t untuk uji satu pihak (one tail test) dengan kesalahan 5% atau taraf signifikan 0,05. Ternyata diketahui bahwa t tabelnya adalah 1,684 dan 1,671. Dari hasil tersebut maka jelas bahwa harga t tabel lebih kecil dari harga t hitung (3,225 > 1,684 < 1,671). Karena harga t hitung lebih besar daripada t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau kedua variabel mempunyai hubungan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara membaca manga dengan perilaku imitasi remaja anggota komunitas PJ. (2) Hubungan antara interaksi sosial (x) dengan perilaku imitasi remaja (y) dengan menggunakan metode korelasi tata jenjang spearman ( ) diketahui besarnya harga koefisien korelasi hubungan antar kedua variabel adalah 3,391 dengan n = 60. Dalam uji signifikan, untuk mengetahui apakah harga t hitung 3,391 ini adalah signifikan atau t idak, maka dibandingkan dengan tabel t , untuk taraf kesalahan tertentu dengan dk = n – 2 = 60 – 2 = 58. Harga t dilihat pada tabel t untuk uji satu pihak (one tail test) dengan kesalahan 5% atau taraf signifikan 0,05. Ternyata diketahui bahwa t tabelnya adalah 1,684 dan 1,671. Dari hasil tersebut maka jelas bahwa harga t tabel lebih kecil dari harga t hitung (3,391 > 1,684 < 1,671). Karena harga t hitung lebih besar daripada t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau kedua variabel mempunyai hubungan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dengan perilaku imitasi remaja anggota komunitas PJ.