Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena menarik dalam penggunaan bahasa di
lingkungan kerja restoran cepat saji, khususnya restoran burger di Kota Solo. Dalam
beberapa tahun terakhir, industri makanan cepat saji mengalami perkembangan pesat, dan
dominasi pegawai muda dalam sektor ini telah memunculkan variasi bahasa atau register
khusus yang unik. Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah utama yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah: (1) bagaimana bentuk register yang digunakan oleh pegawai restoran
burger di Kota Solo, dan (2) bagaimana konteks penentu register pegawai restoran burger di
Kota Solo. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk register bahasa
yang digunakan oleh pegawai restoran burger di Solo, serta (2) mendeskripsikan konteks
penentu register tersebut. Kerangka teori yang digunakan untuk menganalisis register adalah
teori register selingkung terbuka dan selingkung terbatas dari Halliday, yang membedakan
register berdasarkan cakupan maknanya. Selain itu, untuk memahami konteks komunikasi
secara lebih mendalam, penelitian ini juga mengintegrasikan model SPEAKING dari Dell
Hymes, yang memungkinkan analisis elemen-elemen peristiwa tutur seperti latar, partisipan,
tujuan, urutan tindakan, nada, instrumen, norma, dan genre.
Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan ini dipilih
karena data yang diteliti berupa kata, frasa, dan tuturan lisan, bukan angka, sehingga
memerlukan analisis mendalam terhadap makna dan konteks. Pengumpulan data dilakukan
melalui observasi partisipatif dan wawancara di empat restoran burger di Kota Solo: Makan
Daging Burger & Fries, Hail O Burger, Shelby Burger, dan Burger Bangor. Observasi
partisipatif dilakukan di restoran Makan Daging Burger & Fries, di mana peneliti terlibat
langsung sebagai asisten dapur untuk mengamati dan mencatat register yang muncul dalam
interaksi antarpegawai. Sementara itu, observasi non-partisipatif dan wawancara dilakukan
di tiga restoran lainnya untuk mendapatkan data yang lebih luas dan membandingkan pola
penggunaan register. Data yang terkumpul berupa rekaman tuturan khas pegawai selama
kegiatan operasional, yang kemudian ditranskripsi dan diklasifikasikan.
Hasil pada penelitian ini adalah: bentuk register pegawai restoran burger di Kota Solo
terbagi menjadi lima bentuk: (1) istilah asing, (2) bentuk singkatan, (3) pemendekan, (4)
hibrida, dan (5) sapaan. Kosakata ciri penentu register pegawai restoran Burger di Kota Solo
diklasifikasikan menjadi: (1) alat dan bahan dapur, (2) proses kerja dapur, (3) posisi jabatan,
dan (4) kosakata internal atau slang komunitas. Register tersebut berfungsi mempermudah
komunikasi internal dan mencerminkan identitas profesional pegawai restoran. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa variasi register bahasa yang digunakan oleh pegawai restoran burger
mencerminkan konteks sosial-profesional mereka dan memperkaya kajian sosiolinguistik
terkait penggunaan bahasa di lingkungan kerja restoran.