Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis: (1) latar belakang terbitnya surat kabar
Sarotomo, (2) perkembangan surat kabar Sarotomo tahun 1912-1916, serta (3)
sikap politik pergerakan surat kabar Sarotomo tahun 1912-1916.
Penelitian
ini merupakan penelitian historis yang menggunakan pendekatan politik. Sumber
data meliputi sumber data primer berupa surat kabar Sarotomo, surat kabar Darmo
Kondo, dan sumber sekunder berupa buku, jurnal, dan skripsi yang berkaitan
dengan pergerakan nasional,Sarekat Islam dan surat kabar Sarotomo. Teknik
pengumpulan data dengan studi pustaka dan studi dokumen. Analisis data dengan
menggunakan teknik analisis data sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Sarotomo
didirikan pada 1912 sebagai bagian dari upaya modernisasi Sarekat Islam. SI
menggandeng Tirto Adhi Soerjo untuk menerbitkan surat kabar dalam bahasa Jawa
dan Melayu. Media ini menjadi sarana penting penyebaran ideologi Islam dan
perjuangan politik bumiputera. (2) Perkembangan surat kabar Sarotomo mengalami
pasang surut. Pada awal 1912, Sarotomo hanya berperan sebagai simbol modernitas
dengan pemberitaan yang moderat. Pada pertengahan 1912-1914, di bawah
kepemimpinan Marco Kartodikromo, pemberitaannya menjadi lebih tajam dan kritis
terhadap ketimpangan sosial serta ketidakadilan kolonial. Memasuki tahun 1915,
Sarotomo menghadapi kesulitan keuangan dikarenakan penunggakan langganan hingga
akhirnya berhenti terbit pada akhir 1916. (3) Sarotomo
menunjukkan sikap politik yang tegas terhadap berbagai isu kolonial melalui
pemberitaan yang berani dan kritis. Surat kabar ini
menanggapi berbagai isu politik seperti mendukung kebebasan pers, mengkritik rencana wajib militer Budi Utomo, dan mendorong masyarakat
untuk melawan penindasan, menekankan pentingnya perjuangan kolektif untuk
kebebasan dan keadilan.