Abstrak


REFLEKSI SOSIAL ATAS TANGGAPAN PEMBACA NOVEL ATHEIS (1949) KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA PERIODE 1950-1965


Oleh :
Venus Rosaly Luisa Putri - B0221077 - Fak. Ilmu Budaya

Venus Rosaly Luisa Putri. B0221077. 2025. Refleksi Sosial atas Tanggapan Pembaca terhadap Novel Atheis (1949) Karya Achdiat K.Mihardja Periode 1950-1965. Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret. Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah: (1) Situasi sosial Indonesia tahun 1950-1965, (2) Tanggapan pembaca (kritikus) terhadap Atheis (1949) periode 1950-1965, (3) Ideologi atau golongan masyarakat yang diwakili oleh pembaca,  (4) Wujud penerimaan masyarakat tahun 1950-1965 sebagai refleksi sosial terhadap novel Atheis (1949). Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis situasi sosial Indonesia tahun 1950–1965, (2) Mengidentifikasi tanggapan kritikus sastra terhadap novel Atheis (1949) pada tahun 1950–1965, (3) Mengkaji ideologi atau golongan yang diwakili oleh pembaca novel Atheis (1949), dan (4) Menjelaskan respons masyarakat terhadap novel Atheis (1949) sebagai refleksi sosial pada zamannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan studi resepsi. Fokus utamanya adalah pada tanggapan masyarakat terhadap roman Atheis (1949) karya Achdiat K. Mihardja, khususnya pada periode 1950–1965. Data dalam penelitian ini adalah tanggapan masyarakat terhadap roman Atheis (1949) karya Achdiat K. Mihardja. Sumber data primer mencakup dokumen-dokumen yang merekam tanggapan masyarakat terhadap roman Atheis (1949) karya Achdiat K. Mihardja pada rentang waktu 1950–1965. Sumber data sekunder mencakup buku-buku teori sastra, khususnya yang membahas sosiologi sastra, artikel jurnal ilmiah, serta kajian akademik terdahulu yang mendukung analisis terhadap tanggapan masyarakat tersebut. Berdasarkan penelitian, diperoleh kesimpulan: (1) Indonesia pada 1950–1965 mengalami krisis identitas, pergulatan ideologi antara nasionalisme, agama, dan komunisme, serta pergeseran nilai akibat modernitas pada masa pascakemerdekaan. (2) Kritikus sastra periode tersebut menilai Atheis (1949) bukan hanya karya estetis, tetapi juga roman ide dengan kritik sosial terhadap benturan nilai agama, tradisi, dan modernitas. (3) Latar ideologi dan sosiologis pembaca memengaruhi penafsiran: pembaca berlatar keagamaan menyoroti krisis spiritual, sedangkan yang berorientasi humanisme dan nasionalisme memandangnya sebagai kritik terhadap konservatisme. (4) Refleksi sosial terbentuk dari keterkaitan situasi sosial 1950–1965, tanggapan kritikus, dan latar ideologi pembaca, menjadikan Atheis (1949) dokumen sosial yang merekam dinamika ideologi, spiritualitas, dan kondisi masyarakat pascakemerdekaan.