Abstrak
Prarancangan pabrik etil asetat dari etanol dan asam asetat kapasitas 10.000 ton/tahun
Oleh :
Jonas Nastiti - I0502031 - Fak. Teknik
INTISARI
Etil asetat dengan rumus molekul (CH3COOC2H5) adalah salah satu bahan
kimia yang digunakan sebagai bahan pelarut terutama dalam industri farmasi dan
kosmetik. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dirancang pabrik etil asetat
dari etanol dan asam asetat dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. Bahan baku etanol
(C2H5OH) sebanyak 7101 ton/tahun diperoleh dari PT. Molindo Raya, Lawang,
Jawa Timur sedangkan asam asetat sebanyak 5631 ton/tahun diperoleh dari PT.
Indo Acidatama, Solo, Jawa Tengah. Pabrik direncanakan berdiri di Lawang,
Jawa Timur pada tahun 2015 dan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun dan
proses produksi berlangsung selama 24 jam per hari.
Tahapan proses yang terjadi meliputi persiapan bahan baku etanol dan
asam asetat, reaksi pembentukan etil asetat dalam reaktor menara Reactive
Distillation. Etil asetat dibuat dengan cara mereaksikan etanol dan asam asetat
dengan cara esterifikasi. Reaksi berlangsung dalam reaktor yang berupa menara
Reactive Distillation secara adiabatic-non isothermal. Reaksi yang terjadi
bersifat eksotermis. Konversi etil asetat untuk reaksi ini mencapai 100 %. Kondisi
operasi reaktor berlangsung pada tekanan 3 atm dan suhu 90 – 110
o
C dengan
katalis resin aktif amberlyst 35 wet. Pemisahan bahan dilakukan dalam dekanter
dan pemisahan produk dengan sisa reaktan dilakukan dalam Stripping Column.
Hasil atas Stripping Column dikembalikan lagi ke dalam dekanter. Sedangkan
hasil bawah Stripping Column merupakan produk etil asetat dengan kemurnian
99,75 %.
Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, steam, udara
tekan, tenaga listrik. Kebutuhan air untuk umpan boiler, air konsumsi, air
pendingin dan sanitasi diperoleh dari air sungai Brantas, sedangkan untuk steam
diperoleh dari boiler dengan suhu 138
o
C dan tekanan 3,37 atm. Kebutuhan udara
tekan disediakan oleh sebuah kompresor. Kebutuhan listrik diperoleh dari PLN
dan sebuah generator sebagai cadangan. Pabrik juga didukung laboratorium yang
mengontrol mutu bahan baku dan produk serta limbah.
Bentuk perusahaan yang dipilih Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur
organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja
yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jumlah karyawan keseluruhan
adalah 191 orang, dimana karyawan shift 76 orang dan karyawan non-shift 115
orang.
Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment)
sebelum dan sesudah pajak sebesar 66,67 % dan 56,67 %, POT (Pay Out Time)
sebelum dan sesudah pajak selama 1,3 dan 1,5 tahun, BEP (Break Even Point)
50,89 %, dan SDP (Shut Down Point) sebesar 33,37 %, DCF (Discounted Cash
Flow) sebesar 21,45 %. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk
didirikan di Indonesia.