Kacang tanah (Arachis hypogaea)
merupakan sumber protein dan berbagai kandungan seperti lemak, serat, vitamin
dan mineral. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk, namun tidak didukung
dengan peningkatan produksi. Penurunan produksi kacang tanah dapat disebabkan
oleh beberapa hal seperti anomali cuaca dan unsur hara yang tidak terpenuhi. Ketersediaan
air dapat dipengaruhi oleh anomali cuaca yang dapat menyebabkan kondisi
kekurangan maupun kelebihan air sehingga hal tersebut mempengaruhi produksi dan
produktivitas kacang tanah. Ketersediaan air apabila tidak diimbangi dengan
pemberian pupuk yang sesuai maka pertumbuhan tanaman akan terhambat. Pemupukan
merupakan penambahan nutrisi pada tanaman yang dapat meningkatkan kesuburan
tanah dan dapat menambah unsur yang hara yang dibutuhkan tanaman secara
optimal.
Frekuensi penyiraman 4
hari sekali menghasilkan bobot segar brangkasan. Frekuensi penyiraman 3 hari
sekali menghasilkan bobot 100 biji terbaik. Frekuensi penyiraman 1 hari sekali
menghasilkan bobot kering brangkasan terbaik. Dosis pupuk organik yang sesuai
dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Dosis pupuk
organik 20 ton/ha menghasilkan tinggi tanaman luas daun, indeks luas daun,
jumlah polong, bobot segar polong, bobot kering polong, jumlah biji dan bobot
biji terbaik. Dosis pupuk organik 30 ton/ha menghasilkan jumlah daun 5 MST,
jumlah nodus 5 MST dan umur berbunga terbaik. Interaksi frekuensi penyiraman
dan dosis pupuk organik yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman
kacang tanah. Interaksi antara frekuensi penyiraman 1 hari sekali dan dosis
pupuk organik 20 ton/ha menghasilkan bobot kering brangkasan terbaik.