Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan
mengkarakterisasi nanokomposit kitosan yang dimodifikasi dengan ion nikel (Ni2+)
dari limbah kulit udang sebagai agen antibakteri Staphylococcus aureus. Kandungan
kitin limbah kulit udang diubah menjadi kitosan melalui proses deproteinasi,
demineralisasi, dan deasetilasi. Kitosan dimodifikasi dengan penambahan nikel
menjadi nanokomposit Ni-Kitosan menggunakan metode ko-presipitasi dengan
menambahkan Tween 20, Sodium Tripolyphosphate (STPP), dan Sodium
Hydroxide (NaOH). Keberhasilan
sintesis kitosan dari kulit udang dikonfirmasi melalui uji ninhidrin dan
analisis ultraviolet-visible (UV-Vis). Karakterisasi
nanokomposit Ni-Kitosan dilakukan menggunakan UV-Vis, fourier transform
infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy (SEM)
dan transmission electron microscopy (TEM). Uji antibakteri dilakukan
dengan metode agar sumuran terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan memiliki gugus amina berdasarkan uji ninhidrin yang didukung adanya serapan pada panjang gelombang 201 berdasarkan analisis spektra UV-Vis. Sementara <!--[if !supportAnnotations]-->[LD1]<!--[endif]--> itu, nanokomposit Ni-Kitosan menunjukkan puncak serapan khas pada 204, 260, dan 311 nm (UV-Vis), spektra FTIR memperlihatkan adanya gugus fungsional baru –NH3+ dan P-O yang mengindikasikan keberhasilan proses sintesis, serta morfologi permukaan kasar dan agregasi partikel nikel yang teramati melalui SEM dan TEM. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukan bahwa nanokomposit Ni-Kitosan memiliki aktivitas antibakteri yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat sebesar 11,74 mm terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 15%. Penelitian ini menunjukkan potensi limbah kulit udang sebagai bahan baku pembuatan nanokomposit antibakteri ramah lingkungan dan aplikatif untuk mengatasi infeksi bakteri.