Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat dan keamanan pangan mendorong preferensi konsumen terhadap beras organik sebagai alternatif pangan pokok di Kabupaten Sukoharjo. Meskipun beras organik memiliki keunggulan dalam aspek kesehatan dan lingkungan, harganya yang relatif lebih tinggi dibandingkan beras konvensional menjadi tantangan dalam penerimaan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesediaan membayar (Willingness to Pay atau WTP) konsumen terhadap beras organik di Kabupaten Sukoharjo serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan WTP. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan metode Contingent Valuation Method (CVM) untuk mengestimasi nilai WTP. Data primer diperoleh melalui survei kuesioner terhadap 206 responden menggunakan teknik Snowball Sampling. analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif dan regresi linier berganda. Uji asumsi klasik juga dilakukan untuk memastikan validitas model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata WTP konsumen terhadap beras organik di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar Rp24.631 per kilogram. Model regresi signifikan secara simultan dengan koefisien determinasi sebesar 55,7%. Secara parsial, variabel usia dan jumlah anggota keluarga berpengaruh negatif, sedangkan pendapatan, tingkat pendidikan, kesadaran kesehatan, dan persepsi kelangkaan berpengaruh positif terhadap WTP. Variabel jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan. Temuan ini memberikan informasi penting bagi produsen, distributor, dan pemerintah daerah dalam merumuskan strategi harga dan pengembangan pertanian organik secara berkelanjutan.
