Abstrak
Strategi pemasaran keripik belut Di kecamatan Baki kabupaten Sukoharjo
Oleh :
Didit Handoyo - H0305060 - Fak. Pertanian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dalam pemasaran keripik belut di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo, merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran keripik belut di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran keripik belut di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo
Metode dasar penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), yaitu di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo yang merupakan satu-satunya sentra industri keripik belut di Kabupaten Sukoharjo. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam strategi pemasaran keripik belut, (2) matriks SWOT digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran keripik belut, dan (3) matriks QSP untuk menentukan prioritas strategi pemasaran keripik belut.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan pemasaran keripik belut di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo adalah pengalaman produksi, kontinyuitas produksi, kualitas keripik belut, saluran distribusi yang lancar, dan kemitraan/kerjasama antar produsen. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan pemasaran keripik belut di Kabupaten Sukoharjo adalah promosi terbatas, kemasan yang kurang menarik, harga fluktuatif, harga keripik belut mahal, dan manajemen keuangan/pembukuan belum tersusun secara rapi. Faktor-faktor yang menjadi peluang pemasaran keripik belut di Kabupaten Sukoharjo adalah perluasan akses pasar, meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi, perhatian pemerintah(pemberian ijin usaha dan modal), kebijakan promosi, adanya teknologi internet, persaingan di dalam Kabupaten Sukoharjo relatif kecil. Faktor-faktor yang menjadi ancaman pemasaran keripik belut di Kabupaten Sukoharjo adalah perbedaan musim, produsen keripik belut di luar Kabupaten Sukoharjo, pemerintah yang kurang berperan optimal dalam pemberian modal/kredit, adanya pemasaran keripik lain, daya beli konsumen terhadap keripik belut rendah. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran keripik belut di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo yaitu: mempertahankan kualitas, promosi perikanan, menjaga loyalitas konsumen, jaringan distribusi keripik belut, kemitraan, dan penanaman modal swasta untuk menembus pasar ekspor; peningkatan pemasaran hasil produk keripik belut melalui promosi produk unggulan spesifik lokasi disertai dengan membentuk wadah kerjasama antar pengusaha keripik belut dengan dukungan dari pemerintah. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran keripik belut di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo adalah meningkatkan kualitas, promosi perikanan, menjaga loyalitas konsumen, jaringan distribusi keripik belut, kemitraan, dan penanaman modal swasta untuk menembus pasar ekspor.
Kata Kunci: Belut, Keripik Belut, Strategi Pemasaran, Analisis SWOT