Dito Mardian.
D0321032. 2025. “Strategi Promosi Desa Berbasis
Pengutan Tradisi Sedekah Laut Oleh Masyarakat Roban Timur Desa Sengon Kabupaten
Batang”. Skripsi. Dosen Pembimbing Shubuha Pilar Naredia, S.Sos., M.Si. Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Tradisi Sedekah Laut merupakan salah satu warisan budaya
tak benda yang mengandung nilai sosial dan spiritual yang sangat penting bagi
masyarakat pesisir. Namun, keberlangsungannya saat ini mulai terancam oleh arus
modernisasi yang menggeser nilai-nilai tradisional. Gelaran tradisi tersebut selaras dengan SDGs Poin 11 berfokus pada
kota dan permukiman berkelanjutan dengan tujuan melestarikan warisan budaya dan
alam dan SDGs Desa Nomor 14 yakni desa peduli
lingkungan laut yang bertujuan untuk melindungi pantai dan lautan yang memiliki keterkaitan erat
dengan strategi promosi desa berbasis penguatan tradisi. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan strategi promosi desa berbasis penguatan
tradisi Sedekah Laut oleh masyarakat Roban Timur, Desa Sengon, Kabupaten
Batang, agar tradisi tersebut tetap lestari di tengah arus modernisasi. Metode
yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan berasal dari hasil
wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur dengan teknik pemilihan
informan melalui teknik purposive yang melibatkan Masyarakat
Roban Timur, Nelayan, Birokrasi/Stake holder terkait,
Penonton dan Komunitas. Teori yang digunakan adalah Struktural Fungsional
Talcott Parsons dengan skema AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration,
Latency) untuk menganalisis fungsi tradisi Sedekah Laut dalam menjaga
stabilitas sosial dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Strategi
promosi tradisi Sedekah Laut dilakukan melalui keterlibatan aktif masyarakat
dalam setiap tahapan kegiatan, pemanfaatan media sosial untuk menjangkau
audiens yang lebih luas, serta kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga
lingkungan dalam memperkuat pesan keberlanjutan. Selain itu, penyelenggaraan
event budaya yang terbuka bagi wisatawan turut menjadi daya tarik tersendiri
dalam mengenalkan kekayaan budaya lokal. Upaya ini tidak hanya berhasil
memperluas jangkauan promosi, tetapi juga memperkuat citra desa sebagai
komunitas pesisir yang sarat dengan nilai-nilai budaya. Lebih jauh, tradisi
Sedekah Laut memiliki fungsi penting sebagai sarana adaptasi masyarakat
terhadap perubahan zaman, wadah pencapaian tujuan kolektif, perekat integrasi
sosial, serta alat pemeliharaan nilai-nilai budaya. Dengan demikian, tradisi
ini dapat berfungsi sebagai modal sosial yang berharga dalam mendukung
pembangunan desa yang berkelanjutan.