Abstrak
Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar kecamatan di kabupaten Karanganyar tahun 2001-2008
Oleh :
Aditya Pramulyawan - F1106015 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Skripsi
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui klasifikasi berdasarkan
pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita Kabupaten Karanganyar,
ketimpangan pendapatan di Kabupaten Karanganyar, hubungan antara
pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di Kabupaten Karanganyar
serta klasifikasi kawasan ketimpangan.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan dari hasil
publikasi BPS yang mencakup: Laju Pertumbuhan Ekonomi tahun 2001-2008,
Jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar tahun 2001-2008, Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karanganyar atas dasar harga konstan tahun
2001-2008, PDRB perkapita Kabupaten Karanganyar atas dasar harga konstan
tahun 2001-2008. Klasifikasi kecamatan dihitung menggunakan Tipologi Klassen,
sedangkan untuk ketimpangan pendapatan dihitung menggunakan Indeks
Williamson, kemudian Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan
antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan.
Hasil analisis dengan Tipologi Klassen menujukkan bahwa kecamatan di
Kabupaten Karanganyar kebanyakan masuk dalam daearah berkembang cepat dan
daerah relatif tertinggal. Untuk hasil analisis dengan menggunakan Indeks
Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten Karanganyar berkisar
antara 0,89 sampai dengan 0,92 sehingga hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten
Karanganyar masuk dalam kawasan ketimpangan besar. Untuk hasil perhitungan
dengan menggunakan Korelasi Pearson dapat diketahui bahwa hubungan antara
pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan adalah tidak signifikan.
Mengacu pada hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran kepada
Pemerintah Daearah Kabupaten Karanganyar yaitu pertama, mengarahkan atau
memprioritaskan perencanaan pembagunan bagi daerah yang relatif tertinggal
dengan strategi penanggulangan kemiskinan. Kedua, meningkatkan pertumbuhan
ekonomi regional melalui peningkatan PDRB tanpa harus memperbesar
ketimpangan pendapatan.