Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat dukungan sosial teman sebaya, regulasi diri, dan motivasi belajar pada siswa kelas VIII, (2) menganalisis pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi belajar, (3) menganalisis pengaruh regulasi diri terhadap motivasi belajar, dan (4) menganalisis pengaruh dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri terhadap motivasi belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotabaru berjumlah 478 siswa, dan sampel berjumlah 218 siswa ditentukan dengan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala psikologis dukungan sosial teman sebaya, regulasi diri, dan motivasi belajar. Uji validitas isi menggunakan Aiken’s V, uji validitas konstruk menggunakan korelasi product moment dengan bantuan SPSS 25, uji reliabilitas menggunakan analisi Alpha Cronbach’s. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa (1) mayoritas siswa berada pada kategori rendah, untuk tingkat dukungan sosial teman sebaya sebesar 42,66%, tingkat regulasi diri sebesar 44,03%, dan tingkat motivasi belajar sebesar 50,92%. Hasil analisis inferensial menggunakan regresi linear sederhana menunjukkan bahwa (2) sebesar 76,9% dukungan sosial teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar yang berarti Ha diterima (3) sebesar 74,3% regulasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar yang berarti Ha diterima. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa (4) sebesar 78% dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri berpengaruh terhadap motivasi belajar yang berarti Ha diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlunya peningkatan dukungan sosial teman sebaya yang positif dan peningkatan regulasi diri sebagai langkah preventif untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa. Saran bagi guru BK dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai pertimbangan dalam menyusun program yang fokus pada meningkatkan dukungan sosial teman sebaya, regulasi diri, dan motivasi belajar. Saran untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan faktor selain dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri untuk mengetahui faktor apa lagi yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.