Abstrak


Aplikasi Imbangan Pupuk Kompos dengan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon serta Status Hara NPK Tanah


Oleh :
Rahmasyifa Maharani - H0221092 - Fak. Pertanian

Penggunaan pupuk kimia secara intensif berdampak negatif pada lingkungan, seperti pencemaran dan kerusakan struktur tanah. Tanah inceptisol umumnya memiliki karakteristik kurang subur, dengan pH agak masam, serta kandungan C-organik, N-total, P-tersedia, dan K-tersedia rendah. Sampah organik di Indonesia pada tahun 2023 didominasi oleh sampah rumah tangga (60,46%) dan pasar (12,14%). Sampah organik ini berpotensi diolah menjadi pupuk kompos. Penelitian ini mengkaji aplikasi pemupukan berimbang antara kompos dari sampah organik dari berbagai sumber dengan pupuk NPK terhadap pertumbuhan, hasil, serta status hara NPK tanah Inceptisol di Desa Reksosari, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan eksperimen lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 10 perlakuan imbangan pupuk kompos dan NPK, diulang 3 kali, sehingga didapatkan 30 satuan percobaan. Data dianalisis statistik menggunakan ANOVA, Duncan Multiple Range Test (DMRT), dan Uji Korelasi Pearson.

Kompos dibuat dari sampah organik pasar dan campuran (sampah dedaunan kampus, rumah tangga, serta pasar) yang diperkaya dengan Pupuk Organik Cair Korean Natural Farming (POC KNF). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 50% pupuk kompos sampah pasar + 50% POC KNF + 50% pupuk NPK (DS3) mampu meningkatkan N-total tanah sebesar 144,44%, tinggi tanaman sebesar 14,36%, jumlah daun sebesar 29,97%, dan diameter buah sebesar 13,77%. Perlakuan 100% pupuk kompos sampah pasar + 100% POC KNF (DS5) mampu meningkatkan pH sebesar 8,51%, K-tersedia sebesar 156,1%, dan kemanisan sebesar 23,14%. Perlakuan 75% pupuk kompos sampah campuran + 75% POC KNF + 25% pupuk NPK (DS8) mampu meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) sebesar 159,97%, C-organik sebesar 252,54%, P-tersedia sebesar 111,85%, berat basah brangkasan sebesar 60,55%, berat kering brangkasan sebesar 93,36%, dan berat panen sebesar 40,88%. Perlakuan 100% pupuk kompos sampah campuran + 100% POC KNF meningkatkan total populasi mikroba sebesar 3,71%. Rekomendasi pemupukan terbaik adalah kombinasi 75% pupuk kompos sampah campuran + 25% POC KNF + 25% pupuk NPK (DS9) yang menghasilkan total panen 24,05 ton/ha sekaligus mengurangi penggunaan pupuk NPK hingga 75%.