Jenang merupakan salah satu kuliner khas Jawa yang kaya akan nilai budaya dan makna filosofis. Film dokumenter "Jenang: Laku Jiwa Jawa" ini berusaha mengungkap bahwa jenang tidak hanya sekadar kelezatan kuliner, tetapi juga memiliki peran penting dalam berbagai ritual kehidupan masyarakat Jawa, mulai dari kehamilan, kelahiran, pernikahan, hingga kematian, sebagai simbol doa, harapan, dan perlindungan. Melalui visualisasi proses pembuatan jenang yang teliti dan narasi dari para ahli budaya, film ini menunjukkan bagaimana jenang juga berfungsi sebagai perekat sosial, yang selalu diolah dan dinikmati bersama, menandai kohesi dan kebersamaan dalam komunitas. Di tengah arus modernisasi, jenang tetap lestari sebagai warisan budaya yang mengajarkan rasa syukur, kerukunan, dan menjadi simbol abadi perjalanan hidup masyarakat Jawa dari generasi ke generasi. Penulis sebagai sutradara dan produser berperan penuh dalam karya ini, mulai dari pemilihan ide, penentuan konsep, penganggaran, pembuatan jadwal, hingga pengawasan dari tahap praproduksi hingga pascaproduksi. Film dokumenter ini bertujuan untuk memperkenalkan kuliner khas Jawa yang memiliki makna filosofis mendalam, khususnya jenang, dan memberikan pemahaman bahwa jenang bukan hanya kuliner biasa, melainkan memiliki peran penting dalam siklus kehidupan masyarakat Jawa.