Abstrak


Identifikasi sektor ekonomi unggulan Propinsi Jawa Tengah sebelum dan selama pelaksanaan otonomi daerah


Oleh :
Danik Trisusilowati - F1107509 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Pemberlakuan otonomi daerah (otonomi daerah) diharapkan mampu membawa semangat baru bagi tercapainya pemerintah daerah yang otonom dan mandiri. Salah satu aspek yang berpengaruh bagi suatu daerah agar mampu mengatur daeahnya sendiri, yaitu dengan mengetahui serta menggali sector ekonomi potensial di daerah yang bersangkutan. Berdasarkan latar belakang diatas dilakukan penelitian tentang identifikasi sector ekonomi potensial sebelum dan selama otonomi daerah di Propinsi Jawa Tengah. Dipilihnya Propinsi Jawa Tengah sebagai objek penelitian karena Propinsi Jawa Tengah merupakan Propinsi dengan PDRB tertinggi di Indonesia. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana kegiatan perekonomian di propinsi Jawa Tengah kondisi basis ekonomi, serta sector potensial propinsi Jawa Tengahyang memberikan sumbangan dominant, pada sebelum maupun selama otonomi Daerah. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi basis ekonomi, kontribusi sektoral, kegiatan ekonomi potensial dan gambaran kegiatan perekonomian yang dominant pada sebelum maupun selama otonomi daerah. Data yang digunakan adalah data PDRB tahun 1996-2000 sebagai tahun sebelum otonomi daerah dan tahun 2001-2005 sebagai tahun selama otonomi daerah alat analisis yang digunakan :Overlay, LQ (Location Quotient), MRp (Model Rasio Pertumbuhan).Hipotesis yang diajukan diduga kondisi basis ekonomi, tingkat kontribusi sektoral, kondisi kegiatan ekonomi potensial serta gambaran sector dominant mengalami perbedaan antara sebelum dan selama otonomi daerah. Berdasarkan data PDRB sector basis Propinsi Jawa Tengah pada sebelum maupun sesudah otonomi daerah sama yakni sector industri pengolahan serta sector perdagangan, hotel dan restoran. Saran yang diberikan pemerintah Propinsi Jawa Tengah harus mempertahankan sector basis, membuat perencanaan pembangunan yang tepat, mengembangkan sector dominant maupun potensial dengan optimal dengan tetap mempertahankan kelestarian alam, memperkenalkan sector unggulan daerah ke luar Propinsi untuk menarik minat investor serta proaktif memberikan penyuluhan mengenai pembagunan dimasa otonomi daerah kepada masyarakat.