Atlet tanding Tapak Suci UNS seringkali
mengalami penurunan kepercayaan diri ketika bertanding dalam sebuah kompetisi,
hal ini membuat atlet mengalami kesulitan dalam mencapai kemenangan. Beberapa
atlet mengalami percaya diri ketika berlatih, namun kepercayaan diri tersebut menurun
ketika dalam pertandingan kompetisi. Hal ini karena terdapat perasaan gelisah
pada atlet tanding yang disebabkan oleh munculnya persepsi bahwa kemampuan
lawan lebih unggul dari dirinya dan kondisi pertandingan yang lebih menantang
dari pada saat latihan. Pelatih memiliki peran yang krusial dalam membina atletnya
baik ketika latihan fisik maupun teknik, selain itu sebagai komunikator harus
mampu menyusun pesan yang efektif supaya arahan atau instruksi yang diberikan
dapat diterima dengan baik oleh atlet. Komunikasi interpersonal yang baik dari
pelatih dapat membantu atlet untuk membentuk konsep diri yang positif, sehingga
berdampak pada kepercayaan diri yang dapat berpengaruh dalam peningkatan
teknik, mental, dan motivasi untuk memenangkan pertandingan. Tujuan penelitian
ini dilakukan untuk mengamati dan melihat peran komunikasi interpersonal pelatih
yang dapat membentuk konsep diri pada atlet tanding Tapak Suci UNS.
Penelitian ini menggunakan teori self concept yang dikemukakan oleh
Rogers. Teori ini menyatakan bahwa konsep diri terbentuk dari hubungan sosial
yang dirasakan oleh individu seperti mendapatkan perlakuan yang pantas atau
mendapatkan penghargaan dan pujian dari orang lain, sehingga pengalaman dalam
bersosialisasi tersebut dapat memengaruhi persepsi mengenai dirinya yang dapat
membentuk konsep diri positif.
Penelitian menggunakan metode kualitatif
deskriptif dan teknik interaktif model untuk analisis data. Penentuan subjek dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling dengan
informan pelatih dan atlet tanding Tapak Suci UNS. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan
di tempat latihan atlet tanding Tapak Suci UNS.
Hasil dalam penelitian bahwa komunikasi
interpersonal memiliki peran yang penting dalam pembentukan konsep diri. Pelatih
yang dapat menyesuaikan gaya komunikasi baik verbal maupun non verbal melalui
pemberian arahan, dukungan, dan motivasi, maka membuat atlet akan merasa nyaman
ketika berkomunikasi dengan pelatih. Hal ini karena atlet akan merasa
dipedulikan dan dianggap sebagai bagian dari atlet tanding Tapak Suci UNS
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri ketika dalam pertandingan, selain
itu komunikasi yang efektif dapat membuat ikatan antara pelatih dan atlet
menjadi kuat dalam menghadapi sebuah pertandingan tanding silat.