Industri kerajinan rotan berperan penting dalam ekspor Indonesia, namun menghadapi kendala berupa limbah produksi yang belum termanfaatkan dan keterbatasan pemanfaatan ruang kontainer. Untuk mengatasinya, penelitian ini menggunakan model persediaan Green Supply Chain Management (GSCM) yang berorientasi pada efisiensi dan keberlanjutan.
Penelitian ini bertujuan memformulasikan model persediaan GSCM dengan pengolahan limbah rotan pada produksi mebel, menentukan harga eceran sehingga diperoleh keuntungan gabungan maksimum, dan menerapkan model persediaan GSCM untuk pemaksimalan kontainer ekspor pada produksi mebel UMKM Binaan Cahaya Ladara Nusantara. Model dirancang dengan pendekatan kuantitatif yang mempertimbangkan limbah dan kapasitas pengiriman, serta dianalisis menggunakan fungsi keuntungan dan simulasi pemuatan kontainer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah rotan sebagai produk sekunder meningkatkan pemanfaatan ruang kontainer sekaligus mengurangi limbah produksi. Formulasi model persediaan GSCM dapat diadaptasi secara konkret dalam industri berbasis ekspor berkelanjutan. Optimasi harga eceran menghasilkan keuntungan gabungan maksimum bagi produsen dan distributor. Penerapan model persediaan GSCM terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi kontainer ekspor dan mendukung keberlanjutan industri mebel rotan.