Pekerja
di sektor informal seperti industri rumah tangga berisiko tinggi mengalami
gangguan otot dan rangka (WMSDs) akibat aktivitas fisik berulang dan sistem
kerja yang tidak ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban
fisik kerja pada operator pabrik tahu melalui pengukuran aktivitas otot
menggunakan metode surface electromyography (sEMG). Dua otot utama yang diamati
adalah Brachioradialis dan Flexor Digitorum Profundus, dengan tiga variasi
beban angkat (10 kg, 16 kg, dan 20 kg). Data sinyal EMG diperoleh dari 10
responden dan diolah menggunakan MATLAB untuk ekstraksi fitur RMS dan MAV,
kemudian dianalisis secara statistik menggunakan Python. Hasil menunjukkan
bahwa otot Flexor Digitorum Profundus menunjukkan aktivitas kontraksi yang lebih
tinggi dibandingkan Brachioradialis, khususnya pada beban 20 kg. Meskipun hasil
ANOVA tidak menunjukkan signifikansi statistik secara mutlak (p > 0.05),
terdapat kecenderungan peningkatan aktivitas otot seiring dengan bertambahnya
beban. Penelitian ini memberikan gambaran kuantitatif mengenai beban otot kerja
dan dapat menjadi dasar dalam perancangan sistem kerja ergonomis di sektor
industri informal.