Air merupakan faktor lingkungan yang
penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama dalam
proses fotosintesis dan penyerapan nutrisi. Kekurangan air dapat menyebabkan
kekeringan dan mengganggu aktivitas fisiologis pada jaringan tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respons fisiologis interaksi antara
berbagai varietas jagung terhadap periode stres kekeringan. Penelitian ini
dilakukan di rumah kaca di Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah sebagai lokasi penanaman jagung, Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
sebagai tempat analisis fisiologis pada periode September-Desember 2024. Metode
yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari
dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah varietas jagung
(Bonanza F1, Pertiwi-6, Kingsweet, dan Pulut Uri-1). Faktor kedua adalah
periode pemberian air (setiap dua, tiga, dan lima hari). Variabel yang diamati
meliputi kandungan klorofil, klorofil relatif, laju fotosintesis dan
transpirasi, konduktivitas stomata, serta lebar bukaan stomata. Data dianalisis
dengan Analysis of Variance (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95?n Duncan’s
Multiple Range Test (DMRT) dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% untuk
menentukan perbedaan yang signifikan antara perlakuan. Uji korelasi juga
dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel yang diamati. Hasil
menunjukkan bahwa periode penyiraman secara signifikan mempengaruhi fisiologi
tanaman jagung. Perlakuan paling efektif adalah penyiraman setiap dua hari
sekali terhadap laju transpirasi, konduktivitas stomata, dan lebar bukaan
stomata. Pertiwi-6 menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap stres
kekeringan, seperti yang ditunjukkan oleh kandungan klorofil relatif yang
secara signifikan berbeda. Interaksi antara varietas dan periode penyiraman
secara signifikan mempengaruhi laju fotosintesis dan kandungan klorofil. Studi
ini memberikan informasi penting untuk pemilihan varietas jagung yang tahan
kekeringan untuk pengembangan lahan kering.