Abstrak


Respons Morfofisiologi Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Terhadap Periode Cekaman Kekeringan


Oleh :
Kristyanto Rizki Irawan - H0721081 - Fak. Pertanian

Air merupakan faktor lingkungan yang penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama dalam proses fotosintesis dan penyerapan nutrisi. Kekurangan air dapat menyebabkan kekeringan dan mengganggu aktivitas fisiologis pada jaringan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respons fisiologis interaksi antara berbagai varietas jagung terhadap periode stres kekeringan. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca di Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sebagai lokasi penanaman jagung, Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta sebagai tempat analisis fisiologis pada periode September-Desember 2024. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah varietas jagung (Bonanza F1, Pertiwi-6, Kingsweet, dan Pulut Uri-1). Faktor kedua adalah periode pemberian air (setiap dua, tiga, dan lima hari). Variabel yang diamati meliputi kandungan klorofil, klorofil relatif, laju fotosintesis dan transpirasi, konduktivitas stomata, serta lebar bukaan stomata. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95?n Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% untuk menentukan perbedaan yang signifikan antara perlakuan. Uji korelasi juga dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel yang diamati. Hasil menunjukkan bahwa periode penyiraman secara signifikan mempengaruhi fisiologi tanaman jagung. Perlakuan paling efektif adalah penyiraman setiap dua hari sekali terhadap laju transpirasi, konduktivitas stomata, dan lebar bukaan stomata. Pertiwi-6 menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap stres kekeringan, seperti yang ditunjukkan oleh kandungan klorofil relatif yang secara signifikan berbeda. Interaksi antara varietas dan periode penyiraman secara signifikan mempengaruhi laju fotosintesis dan kandungan klorofil. Studi ini memberikan informasi penting untuk pemilihan varietas jagung yang tahan kekeringan untuk pengembangan lahan kering.