Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan QRIS terhadap peningkatan pendapatan UMKM di Kota Surakarta, dengan menggunakan pendekatan model Technology Acceptance Model (TAM). Model ini mencakup tiga variabel kontrol, yaitu perceived usefulness (manfaat yang dirasakan), perceived ease of use (kemudahan penggunaan), dan trust (kepercayaan). QRIS sebagai sistem pembayaran digital dari Bank Indonesia telah banyak digunakan oleh pelaku usaha untuk memudahkan transaksi non-tunai. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada 120 pelaku UMKM yang tersebar di lima kecamatan di Surakarta. Data dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi linear berganda, serta uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, variabel perceived usefulness, perceived ease of use, trust, dan penggunaan QRIS berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan UMKM. Namun, secara parsial, hanya kemudahan penggunaan dan penggunaan QRIS yang terbukti berpengaruh nyata. Artinya, semakin mudah dan sering QRIS digunakan, semakin besar peluang peningkatan pendapatan. Temuan ini dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam mendorong digitalisasi pembayaran UMKM
