Abstrak
Usulan rancangan perbaikan meja dan kursi belajar siswa sltp ditinjau dari aspek ergonomi
Oleh :
Iwan Budi Laksono - I0302621 - Fak. Teknik
ABSTRAK
Meja dan kursi belajar merupakan sarana proses belajar mengajar di
sekolah. Ketidaksesuaian meja dan kursi belajar siswa yang ada dengan aspek
ergonomi dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada diri siswa, misal meja
dan kursi sekolah tidak sesuai dengan dimensi tubuh siswa antara lain dapat
mengakibatkan anak cepat mengalami kelelahan, kurang konsentrasi dan sakit
pada bagian tubuh waktu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ketidaksesuaian
meja dan kursi belajar dengan dimensi tubuh siswa terjadi di SLTP N 6 wonogiri.
Berdasarkan observasi studi kasus dengan menggunakan kuisoner di SLTP N 6
wonogiri, 80% dari responden menyatakan bahwa posisi duduknya tidak nyaman.
Berdasarkan kuisoner Nordic Body Map, yang disebarkan kepada 90 responden
dalam studi pendahuluan ketidaknyamanan tersebut menimbulkan keluhan sakit
pada anggota tubuh antara lain Tengkuk 88,89%, Punggung 66,67%, Bahu
66,67%, pinggang 88,89%, Pantat 77,78%.
ketidaksesuaian antara sarana belajar dengan anatomi tubuh adalah
dimensi ketinggian alas meja saat ini terlalu rendah dan tiada sudut kemiringan,
sehingga saat siswa melakukan aktivitas belajar harus menyesuaikan ketinggian.
Permasalahan lainya adalah dimensi ketinggian laci meja di nilai kurang
memberikan keleluasaan dalam penempatan jarak di antara pijakan kaki dengan
permukaan dasar laci, sehingga menyebabkan siswa berkaki panjang kurang
memperoleh kenyamanan. Permasalahan terakhir adalah kaki meja belakang
menganggu keleluasaaan siswa saat mengeser kursi.
Pemecahan masalah adalah pertama agar ketinggian alas meja dapat di
pakai siswa dari kelas 1 sampai kelas 3 SLTP maka besarnya nilai antropomeri
yang di gunakan adalah nilai tinggi popliteal persentil 50, di tambah tinggi siku
duduk persentil 50 dan di tambah tebal paha persentil 95 dengan sudut kemiringan
12° adanya sudut tersebut akan menghasilkan peningkatan signifikan tanpa
adanya jatuhnya obyek terlalu miring. Untuk memperoleh kenyamanan dan
kelongaran kaki dalam duduk maka di perlukan dimensi tinggi popliteal persentil
50 di tambah tebal paha persentil 95. Untuk memperoleh keleluasaan kaki perlu
gabungan dimensi 2 kali siku sampai ujung jari persentil 5 dan panjang telapak
kaki persentil 50 sehingga di dapatkan keleluasaan kaki saat bersandar.