Shafira Mahfudhah Fikriyah. K3118069. Pembimbing I: Prof. Dr. Asrowi, M.Pd..
Pembimbing II: Agus Tri Susilo, M.Pd. STUDI SELF INJURY PADA REMAJA
DI DESA TANJUNGKULON KABUPATEN PEKALONGAN. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Juli 2025
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan penyebab perilaku self
injury pada remaja, (2) Mendeskripsikan bentuk perilaku self injury yang dilakukan
remaja, (3) Mendeskripsikan dampak psikologis dan sosial yang dialami remaja
sebagai akibat dari perilaku self injury di Desa Tanjungkulon, Kecamatan Kajen,
Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode studi kasus. Subyek penelitian berjumlah tiga orang remaja di Desa
Tanjungkulon yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data
penelitian ini diperoleh berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi. Analisis
data menggunakan teknik analisis isi menurut Miles dan Huberman yang meliputi
tiga tahap, yaitu: (1) Reduksi data, (2) Penyajian data, dan (3) Penarikan
kesimpulan.
Hasil analisis yang didapatkan dari penelitian ini adalah: (1) Penyebab perilaku self
injury pada remaja di Desa Tanjungkulon dipengaruhi oleh faktor tekanan
emosional yang berasal dari lingkungan keluarga yang tidak harmonis, pengalaman
traumatis, kurangnya dukungan sosial, serta ketidakmampuan remaja dalam
menyalurkan emosi secara sehat. Konflik keluarga, perasaan tersisih, dan tekanan
akademik menjadi pemicu utama munculnya perilaku menyakiti diri sendiri sebagai
bentuk pelampiasan stres, (2) Bentuk perilaku self injury yang dilakukan remaja di
Desa Tanjungkulon meliputi menyayat kulit menggunakan benda tajam seperti
cutter atau pecahan kaca, memukul diri sendiri, serta mencabut rambut secara
berulang. Luka-luka yang timbul sering disembunyikan dengan pakaian tertutup
agar tidak ketahuan oleh orang lain, dan frekuensi perilaku ini bervariasi tergantung
tingkat tekanan emosional yang dirasakan, dan (3) Dampak psikologis dan sosial
yang dialami remaja akibat perilaku self injury berupa gangguan emosional seperti
rasa kesepian, stres, dan ketidakmampuan mengelola perasaan, serta hubungan
sosial yang renggang, khususnya dengan keluarga. Perilaku ini juga memengaruhi
pola tidur dan kondisi mental remaja secara keseluruhan, sehingga diperlukan
dukungan psikologis dan komunikasi keluarga yang lebih baik untuk pemulihan
dan pencegahan berkelanjutan.
Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan ilmu bimbingan
dan konseling, khususnya terkait upaya mereduksi perilaku self injury pada remaja.
Implikasi praktis dari penelitian ini adalah sebagai kontribusi penting dalam
pengembangan ilmu bimbingan dan konseling, khususnya dalam memahami dan
mereduksi perilaku self injury pada remaja. Peneliti selanjutnya disarankan untuk
memperluas lingkup penelitian dengan melibatkan lebih banyak subjek dari
berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan. Hal ini bertujuan agar
hasil penelitian lebih representatif dan dapat digeneralisasikan.
Kata kunci: Self Injury, Perilaku, Remaja