Abstrak


INTERNALISASI NILAI KERJA SAMA SEBAGAI UPAYA PENGUATAN CIVIC DISPOSITION MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA DI SMA ISLAM 1 SURAKARTA


Oleh :
Jihan Fatihah - K6421036 - Fak. KIP

Jihan Fatihah. K6421036. Pembimbing: Dr. Mohammad Muchtarom, S.Ag., M.S.I. Internalisasi Nilai Kerja Sama sebagai Upaya Penguatan Civic Disposition melalui Pendidikan Pancasila di SMA Islam 1 Surakarta. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Juli 2025.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pelaksanaan internalisasi nilai kerja sama pada pembelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Islam 1 Surakarta, (2) menganalisis hambatan internalisasi nilai kerja sama pada pembelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Islam 1 Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi dan wawancara terstruktur, serta data sekunder yang diperoleh dari studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang ditujukan kepada guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila, guru BK, dan peserta didik Kelas X-1 SMA Islam 1 Surakarta. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif dari yang terdiri atas tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sikap kerja sama di antara peserta didik Kelas X-1 SMA Islam Surakarta terbilang masih belum optimal. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu peserta didik bersifat pasif dan tidak berkontribusi aktif dalam kegiatan kelompok maupun ketika diskusi. Selain itu, peserta didik tidak memiliki kesadaran dalam mengerjakan tugas kelompok sesuai kesepakatan. Oleh sebab itu, perlu internalisasi sikap kerja sama dalam proses pembelajaran untuk memperkuat karakter kewarganegaraan atau civic disposition dalam diri peserta didik, yang dapat dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu transformasi nilai (misalnya guru memberikan ceramah dan penugasan secara berkelompok), transaksi nilai (tahapan ini sudah dilakukan tetapi kenyataannya masih banyak peserta didik yang bersikap pasif atau tidak berkontribusi dalam bekerja sama pada kegiatan kelompok, bahkan mereka tidak ikut melibatkan diri dalam diskusi kelompok, sehingga guru harus mengimplementasikan proses internalisasi nilai pada tahapan selanjutnya), transinternalisasi nilai (misalnya dengan memberikan teladan kepada peserta didik untuk saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. Selain itu, guru juga harus melakukan pembiasaan sikap kerja sama kepada peserta didik; (2) Terdapat beberapa faktor penghambat dalam internalisasi nilai kerja sama didik Kelas X-1 SMA Islam Surakarta, di antaranya yaitu kurangnya kesadaran peserta didik untuk bekerja sama karena tidak adanya pembagian peran yang jelas dalam tugas kelompok, serta perbedaan karakter dan kemampuan antar peserta didik, kurangnya rasa percaya diri untuk berpendapat karena adanya perasaan malu dan takut salah, penggunaan metode pembelajaran konvensional yang tidak memberi ruang bagi peserta didik untuk berdiskusi, bekerja sama, atau belajar dari teman.