;
Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) adalah penyakit metabolik 
kronis dengan prevalensi yang terus meningkat dan ditandai oleh resistensi insulin, 
disfungsi sel β, serta stres oksidatif. Terapi konvensional seperti metformin 
memiliki efek samping berupa gangguan pencernaan, asidosis laktat dan defisiensi 
B12, sehingga diperlukan alternatif yang lebih aman. Mesokarp semangka 
mengandung senyawa bioaktif dengan aktivitas antioksidan yang berpotensi 
memodulasi metabolisme sel melalui jalur AMPK.
Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak etanol mesokarp semangka 
merah (EEMSM) terhadap kadar glukosa darah puasa, insulin, HOMA-β, HOMA
IR, kadar AMPK dan malondialdehyde (MDA) serum pada tikus Wistar jantan 
model DM tipe 2.
Metode: Kandungan fitokimia EEMSM  diuji menggunakan uji spektrofotmetri 
UV-Vis. Penelitian in vivo dengan rancangan pre-posttes with control group design 
untuk semua parameter DM tipe 2 GDP diuji menggunakan GOD-PAP, insulin 
diuji menggunakan ELISA, HOMA-β, HOMA-IR, AMPK diuji menggunakan 
ELISA, dan MDA diuji menggunakan TBARS,. Sebayak 36 ekor tikus jantan 
dibagi menjadi enam kelompok: KN (tikus normal), K- (induksi STZ-NA), K+ 
(Induksi STZ-NA + metformin 45 mg/kgBB), dan P1, P2, P3 (induksi STZ-NA +  
EEMSM dosis 500, 1000, dan 1500 mg/kgBB). Intervensi dilakukan selama 14 
hari. Data dianalisis dengan uji normalitas dan paired T-test, kemudian dilanjut 
dengan one-way ANOVA atau Kruskal-Wallis dengan nilai signifikan jika p<0>Hasil: Ekstrak etanol mesokarp semangka merah mengandung flavonoid (0,40%), 
fenolik (0,40%), dan alkaloid (1438,03 µg/ml). Pemberian EEMSM dengan dosis 
1500 mg/kgBB menunjukkan hasil paling signifikan dibanding kelompok K+ 
(p<0>Kesimpulan: Ekstrak etanol mesokarp semangka merah memiliki potensi sebagai 
agen antidiabetik melalui perbaikan profil glukosa darah, peningkatan fungsi sel β 
pankreas, penurunan resistensi insulin, penurunan stres oksidatif, serta aktivasi 
AMPK.