Abstrak
Eksperimentasi model pembelajaran yang diawali dengan senam otak (brain gym) terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari kemampuan awal siswa sma se kabupaten Kotawaringin Timur Sampit tahun pelajaran 2009/2010
Oleh :
Kartinah - S850908112 - Sekolah Pascasarjana
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah model
pembelajaran yang diawali dengan senam otak (brain gym) memberikan prestasi
belajar matematika lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
konvensional? (2) Apakah kemampuan awal siswa yang berbeda-beda
memberikan prestasi belajar matematika yang berbeda pula? (3) Diantara
pembelajaran yang diawali dengan senam otak (brain gym) dan pembelajaran
konvensional, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik
pada siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah?
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
semu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 sampai November 2009
dengan populasi siswa kelas XI SMA Negeri Se kabupaten Sampit. Sampel
penelitian ini diperoleh dengan gabungan Stratified Random Sampling yakni
sekolah yang tergolong RSSN dan bukan RSSN. Sampel dalam penelitian ini
adalah SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan, SMAN 1 Mentaya Hilir Utara. Dengan
Cluster Random Sampling diperoleh satu kelas eksperimen dan satu kelas untuk
kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan metode
tes. Validitas instrumen tes menggunakan validitas isi, reliabilitas tes digunakan
uji KR-20, derajat kesukaran butir soal, daya beda butir soal. Analisis data
menggunakan analisis variansi (Anava).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Prestasi belajar matematika
siswa yang diawali dengan senam otak (brain gym) lebih baik daripada prestasi
belajar matematika dengan pembelajaran konvensional. (2) Prestasi belajar
matematika siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik daripada
prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang dan
rendah, sedangkan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
kemampuan awal sedang lebih baik daripada prestasi belajar matematika yang
mempunyai kemampuan awal rendah. (3) Prestasi belajar matematika siswa
dengan kemampuan awal tinggi, yang menggunakan model pembelajaran yang
diawali dengan senam otak tetap lebih baik daripada prestasi belajar matematika
yang mempunyai kemampuan awal tinggi pada model pembelajaran
konvensional. Sedangkan prestasi belajar matematika siswa dengan kemampuan
awal sedang, yang menggunakan model pembelajaran yang diawali dengan senam
otak juga lebih baik daripada prestasi belajar matematika yang mempunyai
kemampuan awal sedang, pada model pembelajaran konvensional. Demikian juga
pada siswa dengan kemampuan awal rendah, yang menggunakan model xviii
pembelajaran yang diawali dengan senam otak lebih baik daripada prestasi belajar
matematika yang mempunyai kemampuan awal rendah, pada model pembelajaran
konvensional.