Komik Dhukutan dirancang untuk melestarikan tradisi Dhukutan dari Desa Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, agar tetap dikenal oleh generasi muda. Tradisi Dhukutan merupakan upacara adat yang diadakan setiap 7 bulan dan memiliki nilai sosial dan spiritual bagi Masyarakat Desa Nglurah. Namun, tradisi ini kurang dikenal di luar daerah. Oleh karena itu, perancang memilih media komik karena mudah dipahami dan menarik untuk khalayak umum. Proses perancangan menggunakan meliputi tahap pra-produksi produksi dan paska produksi. Hasil perancangan ini adalah komik yang menceritakan kisah tradisi Dhukutan dengan cara yang menarik. Komik ini menyajikan cerita dengan karakter yang mewakili unsur budaya lokal. Perancangan ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai sarana edukasi di sekolah, komunitas, dan masyarakat umum. Komik Dhukutan dapat berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan tradisi agar tetap hidup di tengah modernisasi. Kesimpulannya, komik dapat menjadi strategi yang efektif dan komunikatif untuk melestarikan budaya lokal.