Jahe merah (Zingiber officinale
var. rubrum) merupakan tanaman obat dari famili Zingiberaceae yang mengandung
senyawa metabolit sekunder penting seperti flavonoid, fenol, terpenoid, dan
minyak atsiri. Permintaan jahe merah meningkat, namun produktivitas masih
rendah akibat berbagai kendala budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan jenis dan dosis pupuk organik yang efektif dalam meningkatkan
pertumbuhan dan hasil jahe merah sekaligus menganalisis interaksi pupuk dengan
dosis serta korelasi variabel pertumbuhan dan hasil. Penelitian menggunakan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Split Plot dengan jenis pupuk (kotoran
sapi, kambing, ayam) sebagai main plot dan dosis (10, 20, 30 ton/ha) sebagai
subplot, dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UNS pada November
2024-April 2025. Variabel yang diamati meliputi parameter pertumbuhan dan hasil
tanaman serta penyerapan hara. Hasil menunjukkan pemberian jenis pupuk dan
dosis tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan, namun pupuk kotoran kambing
memberikan brangkasan basah tertinggi, dan dosis 30 ton/ha menghasilkan bobot
dan volume rimpang terbaik. Tidak ditemukan interaksi signifikan antara jenis
pupuk dan dosis. Terdapat korelasi positif signifikan antara tinggi tanaman,
jumlah daun, dan anakan dengan bobot serta volume rimpang. Penyerapan nitrogen,
fosfor, dan kalium berperan penting dalam mendukung hasil. Temuan ini dapat
menjadi dasar rekomendasi pemupukan organik yang tepat untuk budidaya jahe
merah berkelanjutan.