Aulia Istikhomah. B0221013.
2025. Unsur Historis dalam Sejarah Terengganu serta
Kelantan RAS Malay MS 137: Suntingan Teks dan Analisis Historiografi. Skripsi: Program
Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penelitian
terhadap naskah Sejarah Terengganu serta Kelantan RAS Malay MS 137
koleksi Royal Asiatic Society Of Great Britain berdasarkan penggunaan
naskah sebagai sumber dalam banyak tulisan sejarah tanpa ada kajian sejarah
yang mendalam mengenai naskah tersebut. Sejarah Terengganu serta Kelantan
RAS Malay MS 137 berisi konflik antara Terengganu serta Kelantan pada rentang
waktu akhir abad 18 M hingga awal abad 19 M, tetapi terindikasi ditulis oleh
pihak Terengganu. Untuk itu dilakukan suntingan terhadap naskah dengan metode
filologi disertai analisis historiografi. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian
ini adalah: (i) Bagaimana suntingan teks Sejarah
Terengganu serta Kelantan RAS
Malay MS 137? (ii) Bagaimana deskripsi sinkronisme dan anakronisme yang
terdapat dalam teks Sejarah Terengganu
serta Kelantan RAS Malay MS 137?
(iii) Bagaimana deskripsi hubungan patron-klien pada naskah Sejarah Terengganu serta Kelantan RAS Malay MS 137? Sejalan dengan
rumusan masalah, tujuan dari penelitian adalah: (i) menyajikan suntingan naskah
Sejarah Terengganu serta Kelantan RAS Malay MS 137 yang baik dan mudah dipahami
oleh pembaca, (ii) mendeskripsikan sinkronisme dan anakronisme dalam teks, dan
(iii) mendeskripsikan hubungan patron-klien pada naskah Sejarah Terengganu serta Kelantan RAS Malay MS 137. Bentuk penelitian adalah kualitatif-deskriptif
dengan metode filologi edisi kritis untuk suntingan teks dan metode sejarah
untuk analisis. Naskah dan teks Sejarah
Terengganu serta Kelantan RAS
Malay MS 137 merupakan objek kajian yang digunakan. Berdasarkan penelitian,
didapat kesimpulan berupa: (i) hasil deskripsi dan suntingan naskah Sejarah Terengganu serta Kelantan RAS Malay MS 137, (ii) isi teks yang
cenderung banyak mengarah kepada sinkronisme tanpa mengesampingkan kekhasan
dalam penulisan sejarah Melayu klasik, dan (iii) hasil analisis patronase
naskah mengarah pada Kerajaan Terengganu.