Perkembangan industri konstruksi telah menjadi sebuah tantangan bagi para engineer, salah satu akibatnya perusahaan mengalami waste material dan pembengkakan biaya proyek. Building Information Modelling (BIM) digunakan sebagai pemanfaatan teknologi yang efisien. Software Cubicost dapat dijadikan sebuah solusi digital yang menghasilkan perhitungan Quantity Take Off (QTO) dari modelling 3D dengan tingkat akurasi lebih tepat dibandingkan konvensional.
Studi ini menganalisis perbandingan perhitungan volume dan biaya antara metode konvensional dan metode Building Information Modelling (BIM) 5D menggunakan software Cubicost Take off for Architecture and Structure (TAS) dan Cubicost Take off for Rebar (TRB) dengan ketentuan SNI 2847-2019. Metode ini akan mengumpulkan data berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Detail Engineering Design (DED) dari konsultan perencana. Data akan dikomparasi melalui perhitungan volume dan biaya. Hasil data perhitungan akan divalidasi dengan pendekatan regresi linear sederhana dan persentase nilai efisiensi. Komparasi yang didapatkan akan dianalisis untuk mengetahui setiap penyimpangan apabila terdapat human error dari konsultan perencana.
Pada pembangunan Gedung A RSUD Karanganyar komparasi hasil Cubicost dengan konsultan perencana menunjukkan efisiensi harga sebesar Rp189.285.202,92 atau memiliki persentase efisiensi sebesar 8,20%. Berdasarkan data tersebut, penelitian ini merekomendasikan penggunaan BIM 5D agar memberikan hasil rinci dan akurat.