Abstrak


PERAN SUTRADARA PADA PRODUKSI FILM DOKUMENTER "EMPU BALUNG BUTO"


Oleh :
Nasywa Zahrani Putrisita - V1122105 - Sekolah Vokasi

Penemuan fosil manusia purba di kawasan Sangiran tidak hanya memiliki relevansi sebagai temuan ilmiah, melainkan juga menyatu dengan konstruksi budaya masyarakat lokal, salah satunya melalui mitos balung buto atau tulang raksasa yang diwariskan secara turun-temurun. Narasi ini menjadi landasan konseptual dalam pengembangan film dokumenter Empu Balung Buto yang diproduksi sebagai bagian dari pemenuhan Tugas Akhir. Film ini mengangkat kisah seorang tokoh lokal Empu Balung, yang dikenal karena penemuan fosil melalui pengalaman keseharian yang berpadu dengan praktik spiritual seperti tafsir mimpi, semedi, dan laku tapa. Laporan ini menguraikan proses perencanaan hingga realisasi produksi, dengan penulis berperan sebagai sutradara yang bertanggung jawab atas pengarahan jalannya produksi, penguatan visi kreatif, serta pengelolaan jalur komunikasi tim agar sejalan dengan gagasan utama film. Observasi lapangan dilaksanakan untuk memahami kondisi sosial-budaya setempat sekaligus mengidentifikasi potensi visual yang mendukung penyusunan narasi. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa kualitas akhir film sangat bergantung pada kemampuan sutradara dalam menyelaraskan aspek teknis dan estetis, membangun koordinasi yang efektif, serta menyesuaikan pendekatan dengan dinamika lapangan. Melalui karya ini, diharapkan tercipta sebuah media dokumentasi visual yang tidak hanya merekam nilai-nilai sejarah, tetapi juga berperan sebagai sarana edukasi yang menegaskan urgensi kearifan lokal dalam menjaga, merawat, dan melestarikan warisan arkeologi sebagai bagian penting dari identitas sejarah Indonesia.