Abstrak


Aktivisme Digital Generasi Z dalam Fandom ARMY: Gerakan Anti Genosida Palestina di Media Sosial X


Oleh :
Yesyka Wahyu Leonyta - D0321106 - Fak. ISIP

Konflik berkepanjangan di Palestina yang memuncak pada 7 Oktober 2023, telah menarik perhatian masyarakat global. Di tengah eskalasi konflik ini, komunitas penggemar K-pop seperti fans BTS (ARMY) yang mayoritas adalah generasi Z, terlibat aktif dalam aktivisme digital anti genosida Palestina di media sosial X. Secara umum, suatu gerakan dilakukan melalui proses yang terorganisir dan terencana. Namun, ARMY yang terbentuk karena ketertarikan pada musik BTS dan tanpa latar belakang politik maupun struktur formal, justru mampu membangun solidaritas dan mobilitas digital. Di tengah minimnya sikap tegas dari idola mereka terhadap isu Palestina, ARMY tetap aktif menyuarakan dukungan melalui medsos.

Proses analisis pada penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial baru oleh Rajendra Singh dan rhizomatic dari Deleuze & Guattari. Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang mendasari aktivisme ARMY dalam gerakan anti genosida Palestina serta mengetahui bagaimana proses gerakan tersebut berlangsung di media sosial X. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi digital, dan dokumentasi berupa tangkapan layar pada konten aktivisme. Informan terdiri dari K-popers generasi Z, baik yang tergabung dalam fandom ARMY maupun fandom lainnya. Fokus utama diarahkan pada ARMY generasi Z yang aktif menyuarakan dukungan terhadap Palestina di medsos X dan dipilih melalui teknik purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ARMY merupakan hasil dari keterkaitan berbagai faktor seperti pergeseran ruang sosial generasi Z dari keluarga ke fandom K-pop, sensitivitas sosial ARMY dari konsumsi karya BTS hingga muncul kesadaran kolektif, peran jejaring digital dan dinamika media sosial, serta munculnya kesadaran afektif ARMY terhadap Palestina. Sedangkan untuk proses aktivisme, dilakukan melalui berbagai cara kreatif dan bersumber dari beberapa rujukan. Dalam prosesnya, aktivisme ARMY membentuk solidaritas kolektif meskipun mengalami berbagai tantangan.