Abstrak


IMPLEMENTASI STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PEMENUHAN HAK WARGA NEGARA MELALUI PROGRAM PENANGGULANGAN STUNTING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KESEHATAN (Studi di Desa Mayang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo)


Oleh :
Anggi Ayu Nurjanah - K6421010 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan implementasi strategi pemerintah Desa Mayang dalam mengurangi jumlah angka Stunting di Desa Mayang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, (2) untuk menganalisis dampak strategi penanggulangan Stunting oleh pemerintah Desa Mayang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara terstruktur, analisis dokumen, dan observasi terus terang. Analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data model Milles & Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi strategi penanggulangan stunting di Desa Mayang dilaksanakan melalui tiga komponen utama, yang pertama program-program yang dijalankan telah relevan dengan kebutuhan masyarakat, seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT), posyandu, dan penyuluhan, kesemua programnya ditujukan untuk remaja ibu hamil serta anak-anak, namun masih menghadapi kendala berupa rendahnya partisipasi masyarakat, kurangnya kesadaran orang tua terhadap pola asuh sehat, kebiasaan hidup yang kurang bersih, serta keterbatasan sumber daya. Dari sisi anggaran, pendanaan disusun secara sistematis melalui Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dengan dukungan Dana Desa maupun sumber lain, namun penggunaannya harus selektif karena keterbatasan dana. Prosedur penyusunan strategi dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan berbagai elemen desa dan dituangkan dalam pedoman teknis pelaksanaan. Dampak positif dari implementasi strategi ini terlihat pada penurunan kasus stunting di beberapa wilayah, peningkatan akses layanan kesehatan dan gizi, serta terjalinnya koordinasi antar lembaga. Namun demikian, masih terdapat dampak negatif berupa keterbatasan dana, kurangnya tenaga kader, rendahnya kesadaran masyarakat dalam perilaku hidup sehat, serta kendala teknis dalam pelaksanaan di lapangan. Oleh karena itu, keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahapan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, menjadi faktor penting dalam mewujudkan kesejahteraan kesehatan yang berkelanjutan.