Penelitian
ini mengkaji perkembangan transportasi bus tingkat di Kota Surakarta dari tahun
1983-2020. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang pengadaan bus tingkat di Kota
Surakarta, (2) perkembangan
pengelolaan dan fungsi bus tingkat di Surakarta dari tahun 1983-2020.
Penelitian ini penting dilakukan mengingat bus tingkat merupakan bagian dari
sejarah transportasi kota yang memiliki peran dalam mendukung mobilitas dan
sebagai wujud modernitas Surakarta.
Penelitian
ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari lima tahapan, yaitu pemilihan
topik, heuristik, kritik sumber baik internal maupun eksternal, interpretasi,
dan historiografi. Sumber yang digunakan terdiri atas sumber primer seperti
arsip dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta yaitu Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 5 Tahun 2016, arsip
foto dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta, arsip mengenai wisata transportasi
di Kota Surakarta, laporan tahunan BPS Kota Surakarta, surat kabar sezaman seperti
Antara, Berita Buana, Harian Ekonomi Neraca, Kompas, Solopos, serta wawancara
dengan informan terkait seperti mantan pegawai DAMRI dan pengelola bus
Werkudara. Sumber sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan karya ilmiah
yang relevan.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: bus tingkat pertama kali dioperasionalkan di
Surakarta pada 8 Juni 1983 sebagai solusi atas meningkatnya kebutuhan
transportasi akibat pertumbuhan penduduk kota. Pengelolaan bus tingkat di Kota
Surakarta tahun 1983-2000 dilakukan oleh Perum DAMRI sebagai layanan transportasi
umum massal. Krisis ekonomi 1998 menyebabkan kemunduran operasional hingga
akhirnya dihentikan pada tahun 2000. Setelah vakum selama satu dekade, pemerintah
Kota Surakarta menghadirkan kembali bus tingkat sebagai wisata transportasi
bernama bus tingkat Werkudara yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Kota
Surakarta sejak 2011. Penghadiran kembali bus tingkat ini mengubah orientasi
layanan menjadi transportasi wisata, menyesuaikan rute dengan destinasi
unggulan kota, serta memperkuat citra Surakarta sebagai kota budaya dan
pariwisata. Perubahan ini menunjukkan adanya adaptasi terhadap perubahan
kebutuhan masyarakat sekaligus turut mendukung promosi budaya kota dan edukasi
lalu lintas.
Kesimpulan
penelitian ini adalah bahwa perkembangan transportasi bus tingkat di Kota
Surakarta merupakan sebuah respons terhadap perubahan kondisi sosial, ekonomi,
dan infrastruktur kota. Dari moda transportasi umum yang menghubungkan
wilayah-wilayah penting kota, bus tingkat beralih menjadi ikon yang memperkuat
citra Surakarta sebagai kota budaya dan destinasi pariwisata. Perubahan
tersebut mencerminkan adaptasi kebijakan transportasi terhadap dinamika
kebutuhan masyarakat dan perkembangan kota dari tahun 1983-2020.