Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas kinerja sistem birokrasi pelayanan publik di UPTD Kawasan Sains dan
Teknologi Solo Technopark dan faktor – faktor yang memengaruhi efektivitas
kinerjanya. Efektivitas kinerja sistem birokrasi pelayanan publik ditinjau dengan
lima indikator, yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsivitas,
responsibilitas, dan akuntabilitas. Faktor – faktor yang memengaruhi
efektivitas kinerja dianalisis menggunakan empat indikator, yaitu karakteristik
organisasi, karakteristik pekerja, karakteristik lingkungan, serta kebijakan
dan praktik manajemen. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
pengambilan data melalui wawancara dan
studi dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang
terdiri dari tiga langkah, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan
kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator
produktivitas ditunjukkan dengan pelaksanaan pelatihan yang sesuai jadwal. Indikator
kualitas layanan ditunjukkan dari
aspek tangible yaitu sarana prasarana fisik sudah tersedia, namun belum
merata pada seluruh bidang diklat, aspek responsiveness ditemukan bahwa karyawan
lambat dalam merespon kebutuhan siswa, aspek reliability ditunjukkan
pada kesesuaian pelaksanaan program layanan dengan SOP perusahaan, aspek empati
dan keramahan ditunjukkan pada sikap petugas layanan yang ramah, serta pada aspek
assurance, tersedia instruktur pelatihan berlisensi dan bertanggung
jawab dalam memberikan materi. Indikator
responsivitas menunjukkan respon karyawan masih lambat dalam menanggapi
kebutuhan siswa. Indikator responsibilitas menunjukkan ketercapaian target
layanan program Diklat Prakerin bagi siswa SMK di Solo Raya. Pada indikator
akuntabilitas, diketahui bahwa pengukuran kualitas kinerja belum terstruktur. Faktor
pendukung efektivitas kinerja yaitu karakteristik organisasi di Solo Technopark
yang prinsipnya Structure-follow strategy, kebijakan dan praktik
manajemen yang memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang jelas, serta karakteristik
pekerja yang memiliki SDM kompeten. Faktor penghambatnya yaitu karakteristik
lingkungan yang kurang adaptif terhadap perubahan tata kelola.